Jokowi: Jadikan Peringatan Nyepi sebagai Momentum Introspeksi dan Jaga Keharmonisan
Sabtu, 27 Maret 2021 - 21:35 WIB
“Ini mengajarkan kepada kita bahwa toleransi dan hidup rukun berdampingan antarumat beragama sudah dipraktikan sejak dulu. Bhinneka Tunggal Ika merupakan DNA bangsa Indonesia,” papar dia.
Warisan sejarah tersebut amat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan demi kemajuan bangsa serta sebagai sumber pembelajaran nilai-nilai luhur bangsa. Untuk kemajuan riset dan ilmu pengetahuan serta dapat dikembangkan dan dikemas secara profesional sebagai tujuan destinasi wisata sehingga mampu menarik wisatawan domestik dan manca negara.
“Selaian mengenang dan mencintai peninggalan bangsa, tentuya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Jokowi juga mengajak seluruh umat Hindu di Indonesia untuk menjadikan peringatan Nyepi tahun ini sebagai momentum introspeksi diri, mulatsarira menata kembali sikap dan perikalku dan menjaga keharmonisan dengan alam, sesama dan sang pencipta. Sehingga pergantian tahun baru Saka ini dapat memberikan virbrasi positif bagi kehidupan.
“Selalu memayu hayuning bawono. Untuk mewujudkan kedamaian dan keharmonisan dan menjaga kita,” tandasnya.
Sementara Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dengan melaksanakan catur brata penyepihanm maka dalam suasana hening dan sepi, diharapkan umat Hindu menemuka cahaya, dan menjadi lentera dalam menata kehidupan bangsa dan negara.
Menurutnya, Nyepi yang diisi dengan perenungan diri dan doa-doa, selain mengetuk pintu langit juga memberikan kesempatan kepada alam untuk menata keseimbangan. Sehingga Nyepi juga diharapkan mampu memberikan energi positif dalam upaya pemerintah dalam mengatasi pandemu COVID-19.
“Kita percaya, jika kita muliakan alam maka alam akan memulikan harkat dan martabat umat, semoga pandemi COVID-19 segera berlalu,” harapnya.
Sesuai dengan tema Nyepi Koloborasi dalam harmoni menuju Indonesia Maju, maka harus menjadikan Nyepi sebagai momentum untuk instrospeksi dan menata kembali dalam menjaga harmoni dengan alam yang semakin terdegradasi. Semoga persatuan dan kesatuan dengan sesama anak bangsa yang majemik dan taat bakti pada Tuhan.
“Ini sejalah dengan apa yang selalu saya sampaikan bahwa agama harus menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman ini maka diharapkan dalam beragama tak hanya akan terwujud kedekatan makhluk dengan Tuhan, namun juga memunculkan sikap saling menghormati, toleransi dan sekaligus memuliakan alam seisinya,” jelasnya.
Warisan sejarah tersebut amat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan demi kemajuan bangsa serta sebagai sumber pembelajaran nilai-nilai luhur bangsa. Untuk kemajuan riset dan ilmu pengetahuan serta dapat dikembangkan dan dikemas secara profesional sebagai tujuan destinasi wisata sehingga mampu menarik wisatawan domestik dan manca negara.
“Selaian mengenang dan mencintai peninggalan bangsa, tentuya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Jokowi juga mengajak seluruh umat Hindu di Indonesia untuk menjadikan peringatan Nyepi tahun ini sebagai momentum introspeksi diri, mulatsarira menata kembali sikap dan perikalku dan menjaga keharmonisan dengan alam, sesama dan sang pencipta. Sehingga pergantian tahun baru Saka ini dapat memberikan virbrasi positif bagi kehidupan.
“Selalu memayu hayuning bawono. Untuk mewujudkan kedamaian dan keharmonisan dan menjaga kita,” tandasnya.
Sementara Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dengan melaksanakan catur brata penyepihanm maka dalam suasana hening dan sepi, diharapkan umat Hindu menemuka cahaya, dan menjadi lentera dalam menata kehidupan bangsa dan negara.
Menurutnya, Nyepi yang diisi dengan perenungan diri dan doa-doa, selain mengetuk pintu langit juga memberikan kesempatan kepada alam untuk menata keseimbangan. Sehingga Nyepi juga diharapkan mampu memberikan energi positif dalam upaya pemerintah dalam mengatasi pandemu COVID-19.
“Kita percaya, jika kita muliakan alam maka alam akan memulikan harkat dan martabat umat, semoga pandemi COVID-19 segera berlalu,” harapnya.
Sesuai dengan tema Nyepi Koloborasi dalam harmoni menuju Indonesia Maju, maka harus menjadikan Nyepi sebagai momentum untuk instrospeksi dan menata kembali dalam menjaga harmoni dengan alam yang semakin terdegradasi. Semoga persatuan dan kesatuan dengan sesama anak bangsa yang majemik dan taat bakti pada Tuhan.
“Ini sejalah dengan apa yang selalu saya sampaikan bahwa agama harus menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman ini maka diharapkan dalam beragama tak hanya akan terwujud kedekatan makhluk dengan Tuhan, namun juga memunculkan sikap saling menghormati, toleransi dan sekaligus memuliakan alam seisinya,” jelasnya.
tulis komentar anda