Embargo Beberapa Negara Bisa Ganggu Ketersediaan Vaksin Covid-19 di Indonesia
Jum'at, 26 Maret 2021 - 13:22 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan beberapa negara saat ini kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19. Situasi tersebut membuat negara-negara itu melakukan embargo vaksin Covid-19 . Bila embargo atau kebijakan larangan penjualan ini berlangsung lama, Indonesia bakal terdampak.
“Ada catatan yang kami sampaikan juga ke presiden. Karena memang terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk di India. Sehingga mulai terjadi embargo vaksin,” katanya seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jumat (26/3/2021).
Baca juga:Israel Bikin Vaksin COVID-19 Pil, Solusi bagi yang Takut Jarum Suntik
Budi mengatakan bahwa hal ini akan mengganggu kedatangan vaksin ke Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.“Sehingga kemungkinan itu bisa mengganggu kedatangan vaksin atau ketersediaan vaksin dalam beberapa bulan ke depan. Terutama yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo,” ujarnya.
Dia memastikan pemerintah akan berhati-hati dalam mengatur laju penyuntikkan vaksin Covid-19. “Sehingga kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan vaksin agar tidak ada kekosongan vaksin nantinya,” pungkasnya.
“Ada catatan yang kami sampaikan juga ke presiden. Karena memang terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk di India. Sehingga mulai terjadi embargo vaksin,” katanya seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jumat (26/3/2021).
Baca juga:Israel Bikin Vaksin COVID-19 Pil, Solusi bagi yang Takut Jarum Suntik
Budi mengatakan bahwa hal ini akan mengganggu kedatangan vaksin ke Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.“Sehingga kemungkinan itu bisa mengganggu kedatangan vaksin atau ketersediaan vaksin dalam beberapa bulan ke depan. Terutama yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo,” ujarnya.
Dia memastikan pemerintah akan berhati-hati dalam mengatur laju penyuntikkan vaksin Covid-19. “Sehingga kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan vaksin agar tidak ada kekosongan vaksin nantinya,” pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda