Laporan Kasus TBC Turun Akibat Pandemi, Wapres: Bisa Tingkatkan Kematian
Rabu, 24 Maret 2021 - 11:19 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengatakan penanganan tuberkulosis (TBC) semakin tidak mudah. Pasalnya, pandemi Covid-19 turut memengaruhi upaya penanganan TB.
“Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap upaya dan layanan TBC yang dapat mengakibatkan kemunduran dalam penanganannya. Sumber daya pada saat ini terkuras untuk mengatasi pandemi Covid-19, menyebabkan kapasitas dalam mengatasi TBC menjadi jauh berkurang,” kata Maruf pada Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2021, Rabu (24/3/2021). Dia mengatakan salah satu hal yang telah terdampak adanya pandemi adalah sistem pengumpulan dan pelaporan data kasus TBC. Menurut laporan WHO 2020, data pelaporan kasus TBC di lebih dari 200 negara menunjukkan penurunan yang signifikan. “Bahkan di India, Indonesia dan Filipina dilaporkan mengalami penurunan 25% sampai 30% antara Januari dan Juni 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019,” ungkapnya.
Maruf mengingatkan penurunan pelaporan ini bisa meningkatkan kematian akibat TBC. “Menurut WHO, penurunan dalam pelaporan data kasus ini dapat menyebabkan peningkatan dramatis dalam kematian tambahan akibat TBC,” ujarnya.
Dia mengatakan pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia mengusung tema "Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa dari Tuberkulosis" yang merujuk pada Tema TB Day di dunia yakni, "The Clock is Ticking". “(Ini) menjadi sangat penting untuk mengingatkan kita bahwa penanggulangan TBC tidak boleh surut sekalipun dalam situasi pandemi Covid-19,” pungkasnya.
“Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap upaya dan layanan TBC yang dapat mengakibatkan kemunduran dalam penanganannya. Sumber daya pada saat ini terkuras untuk mengatasi pandemi Covid-19, menyebabkan kapasitas dalam mengatasi TBC menjadi jauh berkurang,” kata Maruf pada Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2021, Rabu (24/3/2021). Dia mengatakan salah satu hal yang telah terdampak adanya pandemi adalah sistem pengumpulan dan pelaporan data kasus TBC. Menurut laporan WHO 2020, data pelaporan kasus TBC di lebih dari 200 negara menunjukkan penurunan yang signifikan. “Bahkan di India, Indonesia dan Filipina dilaporkan mengalami penurunan 25% sampai 30% antara Januari dan Juni 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019,” ungkapnya.
Maruf mengingatkan penurunan pelaporan ini bisa meningkatkan kematian akibat TBC. “Menurut WHO, penurunan dalam pelaporan data kasus ini dapat menyebabkan peningkatan dramatis dalam kematian tambahan akibat TBC,” ujarnya.
Dia mengatakan pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia mengusung tema "Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa dari Tuberkulosis" yang merujuk pada Tema TB Day di dunia yakni, "The Clock is Ticking". “(Ini) menjadi sangat penting untuk mengingatkan kita bahwa penanggulangan TBC tidak boleh surut sekalipun dalam situasi pandemi Covid-19,” pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda