Indonesia Songsong Kebangkitan Parekraf, Ini Tiga Pilar Utamanya
Minggu, 21 Maret 2021 - 19:16 WIB
JAKARTA - Indonesia tengah menyongsong kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) pasca pandemi Covid-19. Ada tiga pilar utama jadi tumpuan Kemenparekraf dalam menyiapkan kebangkitan parekraf.
"Sekarang semua sedang bergerak, bukan hanya engine running atau starting the engine, tapi sudah masuk ke masa warm up atau penyiapan yang bisa kita sebut dalam tahap finalisasi penyiapan," kata Sandiaga dalam keterangannya, Minggu (21/3/2021).
"Agar setelah pandemi protokol kesehatan yang dijaga secara ketat dan disiplin, CHSE-nya diterapkan, 3T-nya digenjot secara all out, vaksinasinya lebih terdistribusi dan tentunya adalah kesiapan dari segi infrastruktur maupun kesiapan dari segi parekraf 360 derajat. Itu adalah pilar capaian pertama dalam 90 hari ini," jelas Sandiaga.
Pilar kedua dikatakan Sandiaga Uno, meliputi pembukaan peluang usaha dan peluang kerja. Tujuannya agar sektor parekraf tidak hanya bertahan, tetapi justru membuka peluang untuk menjadi pemenang.
Hal tersebut ditunjukkan Sandiaga lewat keterlibatan aktif para pelaku parekraf melalui program Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Pariwisata di Indonesia melalui hastag #DiIndonesiaSaja. Program ini tengah difokuskan di Bali, Danau Toba, Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara serta Jawa Tengah.
"Ini yang kita harapkan akan menjadi satu breakthrough atau suatu langkah terobosan, di saat pandemi justru para UMKM ini meningkatkan peluang mereka untuk naik kelas," ucap Sandiaga.
"Jadi ini adalah bagian daripada pembukaan peluang usaha melalui adaptasi teknologi dan adaptasi terhadap CHSE atau banyak yang menyebutnya K4. Itu adalah pilar kedua dari capaian cepat kita," tambah pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Sementara pilar ketiga yang merupakan unggulan Kemenparekraf adalah pengembangan desa wisata. Dalam 90 hari masa kerja Sandiaga sebagai menteri, dirinya melihat besarnya potensi yang dimiliki desa wisata, baik dari segi penyerapan lapangan kerja, pembukaan peluang usaha maupun juga pemberdayaan masyarakat.
"Sekarang semua sedang bergerak, bukan hanya engine running atau starting the engine, tapi sudah masuk ke masa warm up atau penyiapan yang bisa kita sebut dalam tahap finalisasi penyiapan," kata Sandiaga dalam keterangannya, Minggu (21/3/2021).
"Agar setelah pandemi protokol kesehatan yang dijaga secara ketat dan disiplin, CHSE-nya diterapkan, 3T-nya digenjot secara all out, vaksinasinya lebih terdistribusi dan tentunya adalah kesiapan dari segi infrastruktur maupun kesiapan dari segi parekraf 360 derajat. Itu adalah pilar capaian pertama dalam 90 hari ini," jelas Sandiaga.
Pilar kedua dikatakan Sandiaga Uno, meliputi pembukaan peluang usaha dan peluang kerja. Tujuannya agar sektor parekraf tidak hanya bertahan, tetapi justru membuka peluang untuk menjadi pemenang.
Hal tersebut ditunjukkan Sandiaga lewat keterlibatan aktif para pelaku parekraf melalui program Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Pariwisata di Indonesia melalui hastag #DiIndonesiaSaja. Program ini tengah difokuskan di Bali, Danau Toba, Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara serta Jawa Tengah.
"Ini yang kita harapkan akan menjadi satu breakthrough atau suatu langkah terobosan, di saat pandemi justru para UMKM ini meningkatkan peluang mereka untuk naik kelas," ucap Sandiaga.
"Jadi ini adalah bagian daripada pembukaan peluang usaha melalui adaptasi teknologi dan adaptasi terhadap CHSE atau banyak yang menyebutnya K4. Itu adalah pilar kedua dari capaian cepat kita," tambah pria yang akrab disapa Mas Menteri ini.
Sementara pilar ketiga yang merupakan unggulan Kemenparekraf adalah pengembangan desa wisata. Dalam 90 hari masa kerja Sandiaga sebagai menteri, dirinya melihat besarnya potensi yang dimiliki desa wisata, baik dari segi penyerapan lapangan kerja, pembukaan peluang usaha maupun juga pemberdayaan masyarakat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda