Nurdin Abdullah, Satu-satunya Kepala Daerah yang Bergelar Profesor
Sabtu, 27 Februari 2021 - 09:28 WIB
JAKARTA - Selain memiliki banyak prestasi, latarbelakang Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah sangatlah jarang ditemukan pada profil kepala daerah di Indonesia.
Ayah dari dari tiga orang anak ini menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanudin tahun tahun 1986. Kemudian Nurdin melanjutkan pendudukan masternya di bidang pertanian di Kyushu University Jepang Tahun 1991. Kemudian di Kyushu ini jugalah Nurdin melanjutkan pendidikan doktoralnya.
(Baca: Nurdin Abdullah, Kepala Daerah dengan Segudang Prestasi yang Ditangkap KPK)
Nurdin merupakan kepala daerah pertama di Indonesia yang bergelar profesor. Pria kelahiran Pare-Pare 7 Februari ini menyandang gelar profesor di bidang agrikultur. Di karir akademisinya, Nurdin juga sempat menjabat Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar
Selain di bidang akademisi, Nurdin juga menjabat sejumlah posisi penting di perusahan-perusahaan Jepang. Diantaranya Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia, President Director of Global Seafood Japan, dan Director of Kyushu Medical Co. Ltd. Japan.
Kemudian Nurdin memutuskan untuk masuk ke dunia politik dengan menjadi Bupati Bantaeng selama dua periode. Di masa kepemimpinan inilah, Nurdin memanfaatkan keahliannya di bidang pertanian membawa Bantaeng keluar dari kategori daerah tertinggal.
(Baca: MPR Minta 178 Kepala Daerah Baru Ciptakan Terobosan Hadapi Pandemi COVID-19)
Dikutip dari website Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Nurdin membawa Bantaeng sebagai kabupaten benih berbasis teknologi. Ia memulai dengan terlebih dahulu merevitalisasi kelembagaan petani dan kelompok tani serta mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sehingga berbadan hukum. Untuk meningkatkan komoditas unggul, Nurdin bersama masyarakat menerapkan pola zonasi wilayah pengembangan untuk pengembangan komoditas unggulan, termasuk untuk komoditas ekspor.
Alhasil, terobosan-terobosan ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Bantaeng dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk meningkatkan peran Bantaeng di Sulawesi Selatan sebagai kabupaten produktivitas terbaik di berbagai bidang.
Ayah dari dari tiga orang anak ini menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanudin tahun tahun 1986. Kemudian Nurdin melanjutkan pendudukan masternya di bidang pertanian di Kyushu University Jepang Tahun 1991. Kemudian di Kyushu ini jugalah Nurdin melanjutkan pendidikan doktoralnya.
(Baca: Nurdin Abdullah, Kepala Daerah dengan Segudang Prestasi yang Ditangkap KPK)
Nurdin merupakan kepala daerah pertama di Indonesia yang bergelar profesor. Pria kelahiran Pare-Pare 7 Februari ini menyandang gelar profesor di bidang agrikultur. Di karir akademisinya, Nurdin juga sempat menjabat Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar
Selain di bidang akademisi, Nurdin juga menjabat sejumlah posisi penting di perusahan-perusahaan Jepang. Diantaranya Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia, President Director of Global Seafood Japan, dan Director of Kyushu Medical Co. Ltd. Japan.
Kemudian Nurdin memutuskan untuk masuk ke dunia politik dengan menjadi Bupati Bantaeng selama dua periode. Di masa kepemimpinan inilah, Nurdin memanfaatkan keahliannya di bidang pertanian membawa Bantaeng keluar dari kategori daerah tertinggal.
(Baca: MPR Minta 178 Kepala Daerah Baru Ciptakan Terobosan Hadapi Pandemi COVID-19)
Dikutip dari website Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Nurdin membawa Bantaeng sebagai kabupaten benih berbasis teknologi. Ia memulai dengan terlebih dahulu merevitalisasi kelembagaan petani dan kelompok tani serta mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sehingga berbadan hukum. Untuk meningkatkan komoditas unggul, Nurdin bersama masyarakat menerapkan pola zonasi wilayah pengembangan untuk pengembangan komoditas unggulan, termasuk untuk komoditas ekspor.
Alhasil, terobosan-terobosan ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Bantaeng dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk meningkatkan peran Bantaeng di Sulawesi Selatan sebagai kabupaten produktivitas terbaik di berbagai bidang.
(muh)
tulis komentar anda