Pemerintah Perlu Beri Kesempatan Pengembangan Vaksin Nusantara
Rabu, 24 Februari 2021 - 15:05 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin angkat bicara terkait vaksin Nusantara yang sedang diteliti dan dikembangkan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto bersama Aivita Biomedical Corporation AS, Universitas Diponegoro, Semarang dan Rumah Sakit Kariadi Semarang.
"Kami meyakini bahwa potensi SDM kesehatan dan epidemiolog Indonesia tidak kalah hebatnya dengan negara lain. Tapi jangan sampai karena perbedaan sudut pandang, justru yang terjadi adalah sikap tidak saling mendukung potensi keilmuan yang ada sehingga menjadi konflik kepentingan yang tidak produktif," ujarnya.
Meskipun tingkat efikasi vaksin Nusantara ini belum terlihat, menurut Senator asal Bengkulu ini, ikhtiar dan perjuangan tim riset ini harus diberi rasa hormat. Mungkin saja hasilnya akan lebih baik setelah melakukan beberapa kali uji klinis tahap kedua dan seterusnya sebagai proses penyempurnaan.
"Jika bukan kita siapa lagi yang percaya dengan produk vaksin kita sendiri, dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Maka jadikan ini sebagai momentum untuk bangkit dalam persatuan," tegas Sultan.
Sultan menambahkan, hari ini setiap negara sedang berlomba-lomba melakukan riset dan pengembangan tentang vaksin Covid-19. Karena hal ini sangat berpengaruh langsung terhadap kepentingan nasional masing-masing negara. Jangan sampai kekayaan intelektual Indonesia justru diadopsi dan dipakai oleh negara lain.
"Jika vaksin ini sudah benar-benar dapat dibuktikan keberhasilannya nanti, maka Indonesia tidak boleh ketinggalan dan hanya menggunakan produk vaksin negara lain yang belum tentu lebih baik dari vaksin buatan dalam negeri. Jadi mari kita hargai dan cintai produk dalam negeri tercinta Indonesia," imbau Sultan.
"Kami meyakini bahwa potensi SDM kesehatan dan epidemiolog Indonesia tidak kalah hebatnya dengan negara lain. Tapi jangan sampai karena perbedaan sudut pandang, justru yang terjadi adalah sikap tidak saling mendukung potensi keilmuan yang ada sehingga menjadi konflik kepentingan yang tidak produktif," ujarnya.
Meskipun tingkat efikasi vaksin Nusantara ini belum terlihat, menurut Senator asal Bengkulu ini, ikhtiar dan perjuangan tim riset ini harus diberi rasa hormat. Mungkin saja hasilnya akan lebih baik setelah melakukan beberapa kali uji klinis tahap kedua dan seterusnya sebagai proses penyempurnaan.
"Jika bukan kita siapa lagi yang percaya dengan produk vaksin kita sendiri, dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Maka jadikan ini sebagai momentum untuk bangkit dalam persatuan," tegas Sultan.
Sultan menambahkan, hari ini setiap negara sedang berlomba-lomba melakukan riset dan pengembangan tentang vaksin Covid-19. Karena hal ini sangat berpengaruh langsung terhadap kepentingan nasional masing-masing negara. Jangan sampai kekayaan intelektual Indonesia justru diadopsi dan dipakai oleh negara lain.
"Jika vaksin ini sudah benar-benar dapat dibuktikan keberhasilannya nanti, maka Indonesia tidak boleh ketinggalan dan hanya menggunakan produk vaksin negara lain yang belum tentu lebih baik dari vaksin buatan dalam negeri. Jadi mari kita hargai dan cintai produk dalam negeri tercinta Indonesia," imbau Sultan.
(maf)
tulis komentar anda