Anies dan Ganjar Tempel Prabowo di Puncak, Risma dan AHY Bersaing Ketat
Senin, 22 Februari 2021 - 08:40 WIB
JAKARTA - Lembaga Survei Parameter Politik Indonesia merilis temuan terbaru mereka tentang peluang figur atau tokoh yang berpotensi bertarung pada Pilpres 2024 . Dari hasil temuan itu bahwa data secara konsisten masih menempatkan pamor calon presiden berlatar belakang militer masih diminati.
"Kombinasi latar belakang militer-sipil paling diminati publik (30,2%) dibanding sipil-sipil (26,1%)," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada MNC Portal Indonesia, Senin (22/2/2021).
Adi mengatakan dari temuan surveinya, data elektabilitas juga menunjukkan Menhan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi figur tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi capres 2024
"Baik pada skenario elektabilitas terbuka, maupun pada skenario elektabilitas tertutup," ucapnya.
Adapun, lanjut Adi, calon berlatar militer lain seperti Gatot Nurmantyo dan Moeldoko masih memiliki pekerjaan rumah cukup berat untuk mampu bersaing secara equal dengan kandidat lain. Di survei ini, hanya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang relatif stabil meski elektabilitasnya cenderung stagnan dan tercecer dari calon lain.
Sementara elektabilitas mantan Calon Wakil Presiden yang juga Menparekraf, Sandiaga Uno (Sandi) justru menurun. Menurutnya, elektabilitas Sandi yang pada survei sebelumnya selalu masuk 5 besar, kini terdepak dari 5 besar.
Dikatakan Adi, kondisi ini disinyalir diakibatkan oleh persepsi negatif masuknya Sandi ke dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi. Sebaliknya, Elektabilitas Tri Rismaharini atau Risma berada di 5,8% naik signifikan dan sudah mampu merangsek ke peringkat 5. Tipis di atas Agus Harimurti Yudhoyono (5,3%).
"Meningkatnya elektabilitas Tri Rismaharini diakibatkan ekspos media yang meningkat sejak ditunjuk menjadi Menteri Sosial," papar dia.
Adi menjelaskan pada skenario elektabilitas terbuka dan tertutup disebutkan, Prabowo meraih 19,9 disusul Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan (11,9) dan Gubernur Jawa Tengah (11,3). Kemudian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (4,1), dan Risma (4,0). Sedangkan tokoh atau figur lainnya masih tercecer di bawah lima besar dengan elektabilitas tak sampai 4%.
Survei tersebut didapat dari populasi survei atau responden yang telah memiliki hak pilih suara. Kemudian kerangka sampel adalah nomor telepon responden yang pernah diwawancarai secara tatap muka dalam survei nasional yang diselenggarakan pada rentang waktu September 2017 hingga Desember 2020.
Adapun survei dilakukan kepada 1.200 responden. Diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel, dan dengan margin of error survei sebesar ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
"Kombinasi latar belakang militer-sipil paling diminati publik (30,2%) dibanding sipil-sipil (26,1%)," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada MNC Portal Indonesia, Senin (22/2/2021).
Adi mengatakan dari temuan surveinya, data elektabilitas juga menunjukkan Menhan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi figur tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi capres 2024
"Baik pada skenario elektabilitas terbuka, maupun pada skenario elektabilitas tertutup," ucapnya.
Adapun, lanjut Adi, calon berlatar militer lain seperti Gatot Nurmantyo dan Moeldoko masih memiliki pekerjaan rumah cukup berat untuk mampu bersaing secara equal dengan kandidat lain. Di survei ini, hanya Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang relatif stabil meski elektabilitasnya cenderung stagnan dan tercecer dari calon lain.
Sementara elektabilitas mantan Calon Wakil Presiden yang juga Menparekraf, Sandiaga Uno (Sandi) justru menurun. Menurutnya, elektabilitas Sandi yang pada survei sebelumnya selalu masuk 5 besar, kini terdepak dari 5 besar.
Dikatakan Adi, kondisi ini disinyalir diakibatkan oleh persepsi negatif masuknya Sandi ke dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi. Sebaliknya, Elektabilitas Tri Rismaharini atau Risma berada di 5,8% naik signifikan dan sudah mampu merangsek ke peringkat 5. Tipis di atas Agus Harimurti Yudhoyono (5,3%).
"Meningkatnya elektabilitas Tri Rismaharini diakibatkan ekspos media yang meningkat sejak ditunjuk menjadi Menteri Sosial," papar dia.
Adi menjelaskan pada skenario elektabilitas terbuka dan tertutup disebutkan, Prabowo meraih 19,9 disusul Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan (11,9) dan Gubernur Jawa Tengah (11,3). Kemudian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (4,1), dan Risma (4,0). Sedangkan tokoh atau figur lainnya masih tercecer di bawah lima besar dengan elektabilitas tak sampai 4%.
Survei tersebut didapat dari populasi survei atau responden yang telah memiliki hak pilih suara. Kemudian kerangka sampel adalah nomor telepon responden yang pernah diwawancarai secara tatap muka dalam survei nasional yang diselenggarakan pada rentang waktu September 2017 hingga Desember 2020.
Adapun survei dilakukan kepada 1.200 responden. Diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel, dan dengan margin of error survei sebesar ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(kri)
tulis komentar anda