Fahri Hamzah: Penggunaan Istana untuk Berbohong Bikin Pembelahan Dahsyat
Senin, 15 Februari 2021 - 14:03 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, meminta Pemerintah Indonesia melihat Amerika yang menggunakan Panggung Istana untuk berbohong. Menurut Fahri, Pemerintah Indonesia harus memperbaiki cara melihat persoalan.
(Baca juga: Skak Fahri Ketika Staf Ahli Kominfo Ngaku Juga Takut Buzzer)
Hal itu dituliskannya dalam laman Isntagram @fahrihamzah dengan mengaitkan nama akun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM), Mahfud MD.
(Baca juga: Fahri Hamzah: Dua Jurang Menganga di Ujung Demokrasi Indonesia)
"PROF @mohmahfudmd LIHATLAH AMERIKA. JIKA PRESIDEN MENGGUNAKAN PANGGUNG ISTANA UNTUK BERBOHONG, PEMBELAHANNYA DAHSYAT," tulis @fahrihamzah yang dikutip Senin (15/2/2021).
Fahri menyarankan kepada Mahfud MD untuk memperbaiki cara pemerintah melihat persoalan. Jangan dipersonalisasi. Menurutnya, ini bukan soal Din Syamsuddin, Natalius Pigai dan Permadi Arya (Abu Janda).
(Baca juga: Abu Janda dan Natalius Pigai Berdamai, Fahri Hamzah Bilang Begini)
Ini kata dia, soal posisi negara di tengah hingar bingar media sosial. "Mengapa 'fasilitas' yang meng-'ekstensi' konflik di dunia maya dibiarkan ada?," ungkapnya.
Fahri menyampaikan, negara sedang bingung dengan warganya yang bising dan bertengkar soal soal yang tidak jelas. Padahal negara memfasilitasi panggung tidak jelas itu lengkap dengan ring tinjunya.
(Baca juga: Skak Fahri Ketika Staf Ahli Kominfo Ngaku Juga Takut Buzzer)
Hal itu dituliskannya dalam laman Isntagram @fahrihamzah dengan mengaitkan nama akun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM), Mahfud MD.
(Baca juga: Fahri Hamzah: Dua Jurang Menganga di Ujung Demokrasi Indonesia)
"PROF @mohmahfudmd LIHATLAH AMERIKA. JIKA PRESIDEN MENGGUNAKAN PANGGUNG ISTANA UNTUK BERBOHONG, PEMBELAHANNYA DAHSYAT," tulis @fahrihamzah yang dikutip Senin (15/2/2021).
Fahri menyarankan kepada Mahfud MD untuk memperbaiki cara pemerintah melihat persoalan. Jangan dipersonalisasi. Menurutnya, ini bukan soal Din Syamsuddin, Natalius Pigai dan Permadi Arya (Abu Janda).
(Baca juga: Abu Janda dan Natalius Pigai Berdamai, Fahri Hamzah Bilang Begini)
Ini kata dia, soal posisi negara di tengah hingar bingar media sosial. "Mengapa 'fasilitas' yang meng-'ekstensi' konflik di dunia maya dibiarkan ada?," ungkapnya.
Fahri menyampaikan, negara sedang bingung dengan warganya yang bising dan bertengkar soal soal yang tidak jelas. Padahal negara memfasilitasi panggung tidak jelas itu lengkap dengan ring tinjunya.
tulis komentar anda