Imigran (Makin) Merana di Tengah Corona

Senin, 18 Mei 2020 - 08:00 WIB
Shafinaz Nachiar, Jurnalis MNC Group Media, News Presenter Seputar Inews RCTI.Foto/Instagram.Shafinaz
Shafinaz Nachiar

Jurnalis MNC Group Media, News Presenter Seputar Inews RCTI.

SEMUA masyarakat di seluruh dunia mengetahui bahwa wabah pandemi Covid-19 sangat berdampak pada berbagai sektor, terutama ekonomi. Di Indonesia, pandemi Covid-19 menyebabkan banyak masyarakat miskin mendadak, bahkan terpaksa alih profesi akibat di PHK.

Kesulitan dirasakan merata bagi si miskin dan si kaya. Kesulitan ekonomi pun tidak hanya dirasakan warga negara Indonesia saja, melainkan warga negara asing yang tinggal di Indonesia merasakan dampaknya.

Saya membicarakan nasib para pencari suaka, bukan pengusaha asing. Indonesia sudah sejak beberapa tahun kebelakang menjadi negara dengan banyak para pencari suaka. Tak sedikit dari mereka yang sudah berada di Indonesia hingga puluhan tahun, hanya menunggu kepastian suaka oleh UNHCR. Kini sebagian para pencari suaka tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satunya Jakarta, tepatnya di Kalideres, Jakarta Barat.



Jakarta sampai dengan 22 Mei 2020 mendatang masih akan menjalankan PSBB atau lockdown 'kecil kecilan'. Bayangkan tanpa PSBB pun, para imigran ini sudah terbiasa "terisolasi' di gedung tanpa listrik, tak bisa bekerja, dan hanya bergantung pada bantuan masyarakat. Di tengah PSBB Jakarta, mereka memutuskan karantina sendiri, sehingga makin kecil kemungkinan mereka bisa keluar untuk mencari tambahan makanan.

Kondisi kesulitan para imigran sama sulitnya dengan banyaknya warga miskin di Jakarta, bedanya WNI yang miskin bisa bebas berusaha bekerja serabutan. Sementara para imigran dilarang melakukan apapun karena mereka ilegal dan berisiko pidana jika bekerja tanpa izin.

Banyak yang menganggap para imigran sebagai 'parasit' negara. Tidak salah, tapi saya yakin bukan keinginan mereka untuk ada di Indonesia dengan waktu yang sangat lama dan luntang lantung tanpa kejelasan. Saya pun percaya, bahwa pekerjaan untuk mencarikan negara tujuan bagi para pencari suaka bukan pekerjaan mudah dan merupakan kendala semula negara yang menjadi tujuan para pencari suaka.

Saya berkesempatan untuk berbincang langsung melalui sambungan video call dengan salah satu imigran yang 'dituakan' yaitu, Hasan Ramazan Rateq di penampungan Kalideres, Jakarta Barat. Menurutnya, UNHCR pernah mendatangi penampungan satu kali pada saat mensosialisasikan Covid-19 kepada para imigran. UNHCR juga hadir memberikan hand sanitizer, sabun cuci tangan cair dan masker.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More