SDGs dan Tantangan Desa Wisata
Kamis, 28 Januari 2021 - 07:05 WIB
Berkenaan dengan hal-hal tersebut, beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, pentingnya kebijakan pembangunan desa wisata yang tepat dengan mengedepankan aspek kesejahteraan masyarakat, pengembangan seni-budaya, dan kelestarian lingkungan. Kedua, penguatan literasi desa wisata sehingga masyarakat memiliki pemahaman yang sama akan tujuan, target, dan indikator yang ingin dicapai.
Ketiga, pentingnya regulasi dan sertifikasi untuk setiap desa wisata dalam kesiapan beradaptasi di era new normal di mana desa wisata juga telah menerapkan protokol CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability) sehingga memberikan kenyamanan untuk para wisatawan yang berkunjung.
Keempat, pemetaan keunggulan potensi wisata desa yang lengkap dan mudah diakses publik. Kelima, fasilitasi akses internet dan pengembangan SDM pelaku desa wisata. Keenam, penguatan karakteristik dan keunikan produk wisata dengan pendekatan story telling tentang sejarah, alam, budaya, kuliner dengan visual yang menarik. Ketujuh, pentingnya pembinaan/pendampingan secara profesional baik dari pemerintah maupun swasta bagi para pelaku manajemen wisata desa untuk meningkatkan kualitas jasa, pemasaran program wisata, dan produk UMKM. Upaya-upaya itu diharapkan dapat menggairahkan perekonomian warga, bahkan dapat mencegah masyarakat melakukan urbanisasi ke kota karena ada adanya pekerjaan yang menjanjikan di desa.
Pengembangan desa wisata tidak akan tercapai apabila hanya dilaksanakan oleh satu pihak. Komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi harus terus dilakukan secara intensif dengan komitmen yang tinggi dalam menciptakan ekosistem desa wisata yang memberikan kebermanfaatan seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat serta kelestarian alam lingkungan desa.
Ketiga, pentingnya regulasi dan sertifikasi untuk setiap desa wisata dalam kesiapan beradaptasi di era new normal di mana desa wisata juga telah menerapkan protokol CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability) sehingga memberikan kenyamanan untuk para wisatawan yang berkunjung.
Keempat, pemetaan keunggulan potensi wisata desa yang lengkap dan mudah diakses publik. Kelima, fasilitasi akses internet dan pengembangan SDM pelaku desa wisata. Keenam, penguatan karakteristik dan keunikan produk wisata dengan pendekatan story telling tentang sejarah, alam, budaya, kuliner dengan visual yang menarik. Ketujuh, pentingnya pembinaan/pendampingan secara profesional baik dari pemerintah maupun swasta bagi para pelaku manajemen wisata desa untuk meningkatkan kualitas jasa, pemasaran program wisata, dan produk UMKM. Upaya-upaya itu diharapkan dapat menggairahkan perekonomian warga, bahkan dapat mencegah masyarakat melakukan urbanisasi ke kota karena ada adanya pekerjaan yang menjanjikan di desa.
Pengembangan desa wisata tidak akan tercapai apabila hanya dilaksanakan oleh satu pihak. Komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi harus terus dilakukan secara intensif dengan komitmen yang tinggi dalam menciptakan ekosistem desa wisata yang memberikan kebermanfaatan seluas-luasnya untuk kesejahteraan masyarakat serta kelestarian alam lingkungan desa.
(bmm)
tulis komentar anda