LP3ES: Oposisi Melemah, Demokrasi Berjalan Mundur

Senin, 11 Januari 2021 - 20:27 WIB
Empat indikator tersebut meliputi pertama, penolakan (atau komitmen lemah) terhadap aturan main yang demokratis. Kedua, konsolidasi oligarki dan melemahnya lawan politik. Ketiga, toleransi atau dorongan kekerasan. Keempat, kesediaan untuk membatasi kebebasan sipil terhadap lawan, termasuk media.

"Terlebih, pada tahun 2020 Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet yang sayangnya justru semakin menegaskan hilangnya oposisi dan semakin kuatnya oligarki. Bergabungnya Sandiaga Uno yang mulanya adalah penantang Jokowi yang maju pilpres 2019 sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto merupakan refleksi dari semakin pudarnya oposisi," tuturnya. (Baca juga: Dua Tower Palapa Ring Timur Dibakar, Kemenkominfo Investigasi )

Dia menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran itu, yakni problem struktural, agensi dan kultural. Dari sudut pandang struktural dapat dilihat mengenai fenomena terkonsolidasinya oligarki yang masuk ke dalam berbagai lapisan institusi kekuasaan.

Selanjutnya, adapula problem agensi di mana para pemimpin terpilih secara demokratis yang justru memunggungi demokrasi.

"Sedangkan problem kultural direfleksikan dari publik yang masih setengah hatinya mendukung demokrasi, ditambah dengan makin melemahnya masyakat sipil di sisi lainnya. Problem dari tiga aspek tersebut telah menjadi prakondisi yang menjelaskan blunder kebijakan publik selama pandemi yang semata melayani kepentingan segelintir elite oligarki dan tidak menjadikan nyawa dan keselamatan warga sebagai panglima," tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(dam)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More