IPW Sebut Jokowi Bakal Serahkan Nama Kapolri ke DPR Hari Rabu
Senin, 11 Januari 2021 - 18:54 WIB
Dari pantauan IPW gagasan itu semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR pada Rabu lusa. Apalagi, kata Neta, Kompolnas sudah menyampaikan usulan lima nama calon Kapolri kepada Presiden, yang di antaranya mencalonkan Gatot dan Sigit.
"Sejak beberapa hari lalu di lingkungan Istana Kepresidenan memang sudah mengkristal dua nama calon Kapolri, yakni dari senior Akpol 88 dan junior Akpol 91. Sementara dari kalangan internal Polri berharap Presiden Jokowi memilih jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Idham Azis," ungkapnya.
(Baca:Calon Kapolri, Jimly: Bisa yang Paling Dekat Presiden meskipun Paling Muda)
Dengan demikian pada priode 2021 sampai 2024, Presiden Jokowi masih bisa mengangkat dua kapolri lagi. Pertama, figur yang diangkat menjadi kapolri adalah jenderal senior dengan NRP 65 yang berakhir masa tugasnya di tahun 2023.
"Kedua, kapolri NRP 65 yang pensiun di tahun 2023 itu selanjutnya akan digantikan oleh jenderal dengan NRP 67 atau 68 yang berakhir masa dinasnya di tahun 2025 atau 2026. Dengan demikian proses suksesi di polri berjalan tanpa gejolak dan tanpa keresahan," tutur Neta.
"Sejak beberapa hari lalu di lingkungan Istana Kepresidenan memang sudah mengkristal dua nama calon Kapolri, yakni dari senior Akpol 88 dan junior Akpol 91. Sementara dari kalangan internal Polri berharap Presiden Jokowi memilih jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Idham Azis," ungkapnya.
(Baca:Calon Kapolri, Jimly: Bisa yang Paling Dekat Presiden meskipun Paling Muda)
Dengan demikian pada priode 2021 sampai 2024, Presiden Jokowi masih bisa mengangkat dua kapolri lagi. Pertama, figur yang diangkat menjadi kapolri adalah jenderal senior dengan NRP 65 yang berakhir masa tugasnya di tahun 2023.
"Kedua, kapolri NRP 65 yang pensiun di tahun 2023 itu selanjutnya akan digantikan oleh jenderal dengan NRP 67 atau 68 yang berakhir masa dinasnya di tahun 2025 atau 2026. Dengan demikian proses suksesi di polri berjalan tanpa gejolak dan tanpa keresahan," tutur Neta.
(muh)
tulis komentar anda