Menebak Calon Kapolri Pilihan Presiden Jokowi
Sabtu, 09 Januari 2021 - 05:36 WIB
Terpisah, Co-Founder Institute for Scurity and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyatakan selain punya kemampuan persuasi dan komunikasi, sosok Kapolri juga harus tegas. Tegas bukan berarti tak perlu persuasi, begitu juga komunikatif bukan berarti tidak tegas. “Yang dibutuhkan bukan hanya figur pemimpin Polri yang persuasif dan komunikatif,” ungkapnya. Namun lebih jauh, dibutuhkan figur Kapolri yang lebih cerdas dan lebih menunjukkan jatidiri sebagai pelindung, pengayom, pelayan masyarakat, sekaligus penegak hokum yang kokoh.
Menurut dia, kriteria itu tentu saja dimulai dari penentuan figur pemimpinnya. "Tapi itu kondisi ideal. Bagaimanapun, kebutuhan sosok kepemimpinan di tubuh Polri tak akan bisa dilepaskan dari kebutuhan rezim," ujar Fahmi Lagi pula kata dia, model ruler appointed police (polisi pemerintah) seperti Polri secara alamiah sulit berjarak dengan kekuasaan serta kepentingan maupun prioritasnya. “Calon yang terkuat haruslah yang lebih relevan dengan kepentingan dan prioritas pemerintah," ungkapnya.
Dengan demikian, menurutnya, yang menarik saat ini bukanlah menyodor-nyodorkan kriteria calon Kapolri. Sebaliknya, dia justru lebih tertarik untuk menunggu siapa sosok calon Kapolri yang disodorkan ke DPR. “Dari sana akan tampak, apa kepentingan dan prioritas pemerintah terhadap Polri," pungkas dia. DPR sendiri sudah pasang kuda-kuda untuk mengagendakan fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri sebelum masa sidang dibuka pada 11 Januari pekan depan.
Menurut dia, kriteria itu tentu saja dimulai dari penentuan figur pemimpinnya. "Tapi itu kondisi ideal. Bagaimanapun, kebutuhan sosok kepemimpinan di tubuh Polri tak akan bisa dilepaskan dari kebutuhan rezim," ujar Fahmi Lagi pula kata dia, model ruler appointed police (polisi pemerintah) seperti Polri secara alamiah sulit berjarak dengan kekuasaan serta kepentingan maupun prioritasnya. “Calon yang terkuat haruslah yang lebih relevan dengan kepentingan dan prioritas pemerintah," ungkapnya.
Dengan demikian, menurutnya, yang menarik saat ini bukanlah menyodor-nyodorkan kriteria calon Kapolri. Sebaliknya, dia justru lebih tertarik untuk menunggu siapa sosok calon Kapolri yang disodorkan ke DPR. “Dari sana akan tampak, apa kepentingan dan prioritas pemerintah terhadap Polri," pungkas dia. DPR sendiri sudah pasang kuda-kuda untuk mengagendakan fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri sebelum masa sidang dibuka pada 11 Januari pekan depan.
(ymn)
tulis komentar anda