Vaksin Covid-19 Bisa Digunakan jika Efektivitasnya di Atas 50%
Kamis, 31 Desember 2020 - 10:27 WIB
JAKARTA - Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia dr. Samsuridjal Djauzi menegaskan vaksin Covid-19 bisa digunakan jika efektivitasnya di atas 50%. Hal itu sesuai dengan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"WHO menetapkan bahwa vaksin baru boleh digunakan apabila efektivitasnya di atas 50%,” ungkap Samsuridjal dikutip SINDO Media dalam dialog 'Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19', Kamis (31/12/2020).
Saat ini, rencana program vaksinasi oleh pemerintah tengah menunggu evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) guna mendapat izin penggunaan. Samsuridjal juga mengatakan bahwa vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 adalah vaksin dari virus yang sudah mati. " Vaksin Covid-19 ini vaksin mati, virus yang sudah dilemahkan untuk membuat vaksin Covid-19 ini," katanya.
Selain itu, Samsuridjal juga meluruskan bahwa efek samping dari vaksinasi dari berbagai vaksin Covid-19 di dunia. Sampai sejauh ini efek sampingnya bersifat ringan, belum ada yang menunjukkan gejala berat.
( ).
Efek pertama, kata Samsuridjal, adalah terjadinya kemerahan di tempat penyuntikan. " Vaksinasi di Inggris dan Amerika sudah dilakukan pada ratusan ribu orang, efek samping sudah bisa mulai terlihat, efek simpang ada dua macam pertama di tempat penyuntikan terjadi kemerahan," katanya.
( ).
Kedua, yakni ada peningkatan suhu tubuh atau pusing. Namun, belum ada laporan terkait adanya alergi terhadap vaksin Covid-19 yang sudah disuntikkan. "Tapi kalau ada alergi obat-obatan atau makanan harus melapor terlebih dahulu sebelum divaksinasi," ungkap Samsuridjal.
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
"WHO menetapkan bahwa vaksin baru boleh digunakan apabila efektivitasnya di atas 50%,” ungkap Samsuridjal dikutip SINDO Media dalam dialog 'Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19', Kamis (31/12/2020).
Saat ini, rencana program vaksinasi oleh pemerintah tengah menunggu evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) guna mendapat izin penggunaan. Samsuridjal juga mengatakan bahwa vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 adalah vaksin dari virus yang sudah mati. " Vaksin Covid-19 ini vaksin mati, virus yang sudah dilemahkan untuk membuat vaksin Covid-19 ini," katanya.
Selain itu, Samsuridjal juga meluruskan bahwa efek samping dari vaksinasi dari berbagai vaksin Covid-19 di dunia. Sampai sejauh ini efek sampingnya bersifat ringan, belum ada yang menunjukkan gejala berat.
( ).
Efek pertama, kata Samsuridjal, adalah terjadinya kemerahan di tempat penyuntikan. " Vaksinasi di Inggris dan Amerika sudah dilakukan pada ratusan ribu orang, efek samping sudah bisa mulai terlihat, efek simpang ada dua macam pertama di tempat penyuntikan terjadi kemerahan," katanya.
( ).
Kedua, yakni ada peningkatan suhu tubuh atau pusing. Namun, belum ada laporan terkait adanya alergi terhadap vaksin Covid-19 yang sudah disuntikkan. "Tapi kalau ada alergi obat-obatan atau makanan harus melapor terlebih dahulu sebelum divaksinasi," ungkap Samsuridjal.
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
(zik)
tulis komentar anda