Istana Sudah Kantongi Dua Nama Calon Kapolri, Siapa Saja?
Minggu, 20 Desember 2020 - 07:30 WIB
Dalam menilai calon Kapolri pengganti Idham Azis, IPW melihal ada tiga poin penting yang harus diperhatikan Presiden Jokowi maupun lingkaran dalam Istana. Pertama, sejauh mana loyalitas dan kedekatan sang calon dengan Presiden Jokowi.
Kedua, sejauhmana sang calon bisa mengkonsolidasikan internal kepolisian dengan jam terbang yang dimilikinya dan dengan kualitas kepemimpinan yang mampu menyelesaikan masalah di internal ataupun eksternal kepolisian.
Ketiga, sejauhmana figur calon Kapolri itu tidak memiliki kerentanan masalah, terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan. “Ketiga kriteria itu menjadi bahasan serius dalam menentukan dan memilih calon Kapolri pasca Idham Azis,” terang Neta.
(Baca Juga: Kompolnas Masih Kumpulkan Masukan soal Calon Kapolri)
Menurut dia, masalah Polri ke depan tidak lagi sekadar menghadapi para kriminal dan ancaman keamanan zaman old. Di era milenial sekarang ini tantangan tugas Polri harus menghadapi dampak Covid-19 dan pasca Covid-19, menghadapi maraknya kelompok radikal, intoleransi, terorisme, sparatisme dll.
Jika Kapolri baru tidak bisa mengkonsolidasikan Polri dengan kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, tentu akan merepotkan Presiden Jokowi.
“Apalagi jika Kapolri pengganti Idham Azis itu memiliki kerentanan masalah yang akut, tentu Polri dan pemerintahan Jokowi akan menjadi bulan-bulanan kelompok tertentu yang ingin mengacaukan Kamtibmas,” tutupnya.
Kedua, sejauhmana sang calon bisa mengkonsolidasikan internal kepolisian dengan jam terbang yang dimilikinya dan dengan kualitas kepemimpinan yang mampu menyelesaikan masalah di internal ataupun eksternal kepolisian.
Ketiga, sejauhmana figur calon Kapolri itu tidak memiliki kerentanan masalah, terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan. “Ketiga kriteria itu menjadi bahasan serius dalam menentukan dan memilih calon Kapolri pasca Idham Azis,” terang Neta.
(Baca Juga: Kompolnas Masih Kumpulkan Masukan soal Calon Kapolri)
Menurut dia, masalah Polri ke depan tidak lagi sekadar menghadapi para kriminal dan ancaman keamanan zaman old. Di era milenial sekarang ini tantangan tugas Polri harus menghadapi dampak Covid-19 dan pasca Covid-19, menghadapi maraknya kelompok radikal, intoleransi, terorisme, sparatisme dll.
Jika Kapolri baru tidak bisa mengkonsolidasikan Polri dengan kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, tentu akan merepotkan Presiden Jokowi.
“Apalagi jika Kapolri pengganti Idham Azis itu memiliki kerentanan masalah yang akut, tentu Polri dan pemerintahan Jokowi akan menjadi bulan-bulanan kelompok tertentu yang ingin mengacaukan Kamtibmas,” tutupnya.
(ymn)
tulis komentar anda