Ridwan Kamil vs Mahfud MD, Elite Kekuasaan Diingatkan untuk Mengukur Pernyataan

Kamis, 17 Desember 2020 - 09:08 WIB
Polemik antara Ridwan Kamil dengan Mahfud MD mencerminkan pernyataan elite kekuasaan yang tidak diukur efeknya. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Polemik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Menkopolhukam Mahfud MD menuai titik terang. Baik Mahfud maupun Ridwan sama-sama saling mengklarifikasi atau 'tabbayun' terkait pernyataan mereka.

Emil, sapaan Ridwan Kamil, sebelumnya meminta Mahfud ikut bertanggung jawab atas kekisruhan kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Shihab . Melalui media sosial twitter, Mahfud mengakui bahwa memang tak melarang para pendukung menjemput asal Habib Rizieq tetap mematuhi protokol kesehatan.

(Baca: ”Serangan” Ridwan Kamil terhadap Mahfud MD Logis, Begini Penjelasannya)



Emil pun menghormati pernyataan Mahfud tersebut sebagai langkah perbaikan bersama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno melihat dua hal dalam polemik Emil versus Mahfud ini.

Pertama, Emil ingin meluruskan persoalan kerumunan HRS bukan hanya persoalan hilir, tetapi juga ada masalah di hulu, yaitu pernyataan Mahfud yang mengizinkan penjemputan asal tertib. "Bagi RK (Ridwan Kamil) semua pihak yang terkait mesti tanggung jawab," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (17/12/2020).

(Baca: Silang Pendapat Antara Ridwan Kamil-Mahfud MD Dianggap Miskomunikasi Akut)

Kedua, analis politik asal UIN Jakarta ini memandang, ksus Habib Rizieq ini menjadi peringatan penting bahwa jangan lagi ada pernyataan elit, pejabat, dan pemangku kepentingan yang bisa menimbulkan kerumunan.

Dalam konteks ini, semua elit kekuasaan harus tegas, jangan lagi bikin pernyataan bersayap dan multitafsir. Sehingga, menurutnya, soal kerumunan massa pendukung HRS ini efeknya tidak main-main. "Ada dua kapolda dicopot, dua gubernur dipanggil aparat dimintai keterangan, bahkan ada yang tersangka," tandasnya.

(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More