Media Harus Tanamkan Kode Etik Jurnalistik dalam Pemberitaan
Senin, 14 Desember 2020 - 12:15 WIB
JAKARTA - Media Club (MeClub) kembali menggelar acara tahunan, Journalism Day dengan tema “Dewan Pers: Menakar Independensi Media dan Kepatuhan pada Kode Etik Jurnalistik” pada Sabtu 12 Desember 2020 secara virtual.
Journalism Day merupakan acara tahunan bertema Jurnalistik yang dikelola oleh Klub dari dari Peminatan Jurnalistik Multimedia dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie.
Acara yang diselenggarakan secara virtual dan ditayangkan secara live di Zoom dan Streaming Youtube Media Club Universitas Bakrie, dihadiri lebih dari 120 peserta. Roadshow Journalism Day 2020 dimulai sejak November 2020 pre-event lomba-lomba tingkat SMA hingga Universitas, antara lain lomba Podcast, Mini Video, dan Artikel pada caption Instagram.
Lomba ini dilaksanakan bertujuan mengajak, mewadahi dan menyalurkan bakat-bakat bidang jurnalistik, khususnya bagi generasi muda saat ini.
Journalism Day 2020 dihadiri dua narasumber, yaitu Laban Abraham Laisila, Pimpinan Redaksi Narasi TV dan Arif Zulkifli, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers. Tema Independensi Media yang terjadi di Indonesia menjadi hal pelik dilihat, namun sebenarnya menarik dibahas.
“Sebenarnya, independensi media bukan berarti media tidak boleh memihak pada suatu pihak yang dianggap benar. Hal ini sebetulnya sah saja, bukan suatu hal yang haram” ucap Laban Abraham, selaku Pembicara dari Narasi TV.
Sementara Dewan Pers mengungkapkan, media sejatinya selalu menanamkan dan mempertahankan Kode Etik Jurnalistik dalam segala aspek pemberitaan. Namun kasus yang sering terjadi adalah oknum-oknum yang menyalahkan Kode Etik Jurnalistik ialah wartawan yang hanya memikirkan keuntungan semata. Membuat berita yang melanggar Kode Etik Jurnalistik demi upah. Inilah yang sering disebut wartawan ‘bodrex’ atau wartawan yang asal-asalan.
Selain bersifat formal, Journalism Day 2020 juga dimeriahkan bintang tamu yang menyapa para peserta dengan suara merdu dan alunan musik yang ceria, yaitu Brigita Meliala atau akrab disebut Idgitaf, Andin and Friends, dan ATNZL (Atenzel).
Harapan dari webinar ini, seperti disampaikan dua narasumber, bahwa seluruh calon jurnalis muda agar senantiasa menjaga Kode Etik Jurnalistik dan menjadi wartawan yang jujur, professional dan tanggap terhadap suatu kejadian.
Journalism Day merupakan acara tahunan bertema Jurnalistik yang dikelola oleh Klub dari dari Peminatan Jurnalistik Multimedia dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie.
Acara yang diselenggarakan secara virtual dan ditayangkan secara live di Zoom dan Streaming Youtube Media Club Universitas Bakrie, dihadiri lebih dari 120 peserta. Roadshow Journalism Day 2020 dimulai sejak November 2020 pre-event lomba-lomba tingkat SMA hingga Universitas, antara lain lomba Podcast, Mini Video, dan Artikel pada caption Instagram.
Lomba ini dilaksanakan bertujuan mengajak, mewadahi dan menyalurkan bakat-bakat bidang jurnalistik, khususnya bagi generasi muda saat ini.
Journalism Day 2020 dihadiri dua narasumber, yaitu Laban Abraham Laisila, Pimpinan Redaksi Narasi TV dan Arif Zulkifli, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers. Tema Independensi Media yang terjadi di Indonesia menjadi hal pelik dilihat, namun sebenarnya menarik dibahas.
“Sebenarnya, independensi media bukan berarti media tidak boleh memihak pada suatu pihak yang dianggap benar. Hal ini sebetulnya sah saja, bukan suatu hal yang haram” ucap Laban Abraham, selaku Pembicara dari Narasi TV.
Sementara Dewan Pers mengungkapkan, media sejatinya selalu menanamkan dan mempertahankan Kode Etik Jurnalistik dalam segala aspek pemberitaan. Namun kasus yang sering terjadi adalah oknum-oknum yang menyalahkan Kode Etik Jurnalistik ialah wartawan yang hanya memikirkan keuntungan semata. Membuat berita yang melanggar Kode Etik Jurnalistik demi upah. Inilah yang sering disebut wartawan ‘bodrex’ atau wartawan yang asal-asalan.
Selain bersifat formal, Journalism Day 2020 juga dimeriahkan bintang tamu yang menyapa para peserta dengan suara merdu dan alunan musik yang ceria, yaitu Brigita Meliala atau akrab disebut Idgitaf, Andin and Friends, dan ATNZL (Atenzel).
Harapan dari webinar ini, seperti disampaikan dua narasumber, bahwa seluruh calon jurnalis muda agar senantiasa menjaga Kode Etik Jurnalistik dan menjadi wartawan yang jujur, professional dan tanggap terhadap suatu kejadian.
(atk)
tulis komentar anda