Pasangan Ideal di 2024: Prabowo-Puan, Anies- Gatot, atau Ganjar-Khofifah?
Minggu, 06 Desember 2020 - 11:30 WIB
Demokrat hanya perlu menjalin koalisi dengan dua partai lain untuk memenuhi syarat ambang batas pencapresan 20% kursi DPR. Saat ini AHY juga masuk deretan teratas figur yang diunggulkan menang pilpres. Survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dipublikasi pada Oktober 2020, AHY masuk enam besar capres dengan elektabilitas 5,7%.
Kans pasangan ini untuk menang pilpres jika jadi berpasangan cukup besar karena faktor Ganjar sebagai figur bakal capres dengan elektabilitas tertinggi sejauh ini.
(Baca juga : Suap Bansos COVID-19, Mensos Juliari Dinilai Pantas Dijatuhi Hukuman Mati )
Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada September 2020 menempatkan Ganjar di urutan paling atas dengan elektabilitas 18,7%. Tantangan Ganjar adalah bagaimana dia mampu menjaga elektabilitasnya agar tidak turun, terutama saat dia tidak lagi menjabat gubernur pada 2023, setahun menjelang pilpres digelar.
Peluang Ganjar nyapres melalui partainya, PDIP, kemungkinan sangat tipis lantaran ada Puan sebagai putra mahkota di sana. Karena itu, jika berani maju pilpres melalui partai lain atau tanpa dukungan PDIP—entah sebagai capres atau cawapres—potensi menang sangat terbuka. Kelebihan lain pasangan AHY-Ganjar adalah dua-duanya tergolong muda dan dinamis sehingga bisa mendapatkan dukungan pemilih milenial.
(Baca juga : KPK Buka Peluang Usut Dugaan Aliran Uang Mensos Juliari ke PDIP )
Terlebih keduanya sangat baik dalam memanfaatkan media sosial untuk menjaga popularitas.
Pada Rabu, 2 Desember 2020, AHY menggelar pertemuan silaturahmi dengan Ganjar. Pertemuan kedua tokoh di kediaman Ganjar di Jawa Tengah sangat mungkin bagian dari upaya pendekatan dan penjajakan untuk berpasangan di pilpres mendatang.(
)
Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo
Kans pasangan ini untuk menang pilpres jika jadi berpasangan cukup besar karena faktor Ganjar sebagai figur bakal capres dengan elektabilitas tertinggi sejauh ini.
(Baca juga : Suap Bansos COVID-19, Mensos Juliari Dinilai Pantas Dijatuhi Hukuman Mati )
Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada September 2020 menempatkan Ganjar di urutan paling atas dengan elektabilitas 18,7%. Tantangan Ganjar adalah bagaimana dia mampu menjaga elektabilitasnya agar tidak turun, terutama saat dia tidak lagi menjabat gubernur pada 2023, setahun menjelang pilpres digelar.
Peluang Ganjar nyapres melalui partainya, PDIP, kemungkinan sangat tipis lantaran ada Puan sebagai putra mahkota di sana. Karena itu, jika berani maju pilpres melalui partai lain atau tanpa dukungan PDIP—entah sebagai capres atau cawapres—potensi menang sangat terbuka. Kelebihan lain pasangan AHY-Ganjar adalah dua-duanya tergolong muda dan dinamis sehingga bisa mendapatkan dukungan pemilih milenial.
(Baca juga : KPK Buka Peluang Usut Dugaan Aliran Uang Mensos Juliari ke PDIP )
Terlebih keduanya sangat baik dalam memanfaatkan media sosial untuk menjaga popularitas.
Pada Rabu, 2 Desember 2020, AHY menggelar pertemuan silaturahmi dengan Ganjar. Pertemuan kedua tokoh di kediaman Ganjar di Jawa Tengah sangat mungkin bagian dari upaya pendekatan dan penjajakan untuk berpasangan di pilpres mendatang.(
Baca Juga
Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo
tulis komentar anda