Pasangan Ideal di 2024: Prabowo-Puan, Anies- Gatot, atau Ganjar-Khofifah?
Minggu, 06 Desember 2020 - 11:30 WIB
Prabowo Subianto-Puan Maharani
Kans Prabowo berduet dengan kader PDIP Puan Maharani di pilpres mendatamg dinilai besar. Kedekatan dan keakraban yang ditunjukkan Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setahun belakangan bisa dimaknai sebagai sinyal kuat lahirnya duet ini.
Dari sisi dukungan partai, duet Prabowo-Puan kuat karena ditopang oleh dua partai besar beraliran nasionalis, yakni PDIP sebagai partai pemilik kursi terbesar di DPR yakni 128 kursi, dan Gerindra di posisi ketiga dengan 78 kursi. Syarat presidential threshold 20% kursi DPR untuk mencalonkan pun sudah terpenuhi.( )
Dari sisi konfigurasi politik, duet Prabowo-Puan juga cukup menarik karena memadukan militer dengan sipil, senior dan tokoh muda, dan juga merepresentasikan keterwakilan gender. Dari sisi elektabilitas Prabowo masih cukup kuat, yakni di angka 16,8% berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada September 2020.
(Baca juga : Gelar We Love Bali, Kemenparekraf Ajak Libur Akhir Tahun di Indonesia Saja )
Hanya saja, beda dengan Prabowo, elektabilitas Puan justru masih rendah. Di sisi lain Prabowo juga perlu menjaga elektabilitasnya agar tidak terus merosot akibat ditinggalkan pemilihnya seusai dia bergabung ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Banyak pendukung Prabowo, terutama dari kalangan umat Islam yang kecewa saat Prabowo meninggalkan peran sebagai oposisi.
AHY-Ganjar Pranowo
Ketua Umum Partai Demokrat AHY boleh tidak menempati urutan teratas survei capres, namun putra Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini punya kans jadi capres karena memiliki partai politik sebagai kendaraan.
Kans Prabowo berduet dengan kader PDIP Puan Maharani di pilpres mendatamg dinilai besar. Kedekatan dan keakraban yang ditunjukkan Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setahun belakangan bisa dimaknai sebagai sinyal kuat lahirnya duet ini.
Dari sisi dukungan partai, duet Prabowo-Puan kuat karena ditopang oleh dua partai besar beraliran nasionalis, yakni PDIP sebagai partai pemilik kursi terbesar di DPR yakni 128 kursi, dan Gerindra di posisi ketiga dengan 78 kursi. Syarat presidential threshold 20% kursi DPR untuk mencalonkan pun sudah terpenuhi.( )
Dari sisi konfigurasi politik, duet Prabowo-Puan juga cukup menarik karena memadukan militer dengan sipil, senior dan tokoh muda, dan juga merepresentasikan keterwakilan gender. Dari sisi elektabilitas Prabowo masih cukup kuat, yakni di angka 16,8% berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada September 2020.
(Baca juga : Gelar We Love Bali, Kemenparekraf Ajak Libur Akhir Tahun di Indonesia Saja )
Hanya saja, beda dengan Prabowo, elektabilitas Puan justru masih rendah. Di sisi lain Prabowo juga perlu menjaga elektabilitasnya agar tidak terus merosot akibat ditinggalkan pemilihnya seusai dia bergabung ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Banyak pendukung Prabowo, terutama dari kalangan umat Islam yang kecewa saat Prabowo meninggalkan peran sebagai oposisi.
AHY-Ganjar Pranowo
Ketua Umum Partai Demokrat AHY boleh tidak menempati urutan teratas survei capres, namun putra Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini punya kans jadi capres karena memiliki partai politik sebagai kendaraan.
tulis komentar anda