Sebut OTT Edhy Prabowo Musibah dan Muncul Polemik, Dasco: Apa yang Salah?

Minggu, 29 November 2020 - 20:38 WIB
Cuitan politikus Gerindra, Sufmi Dasco di akun pribadinya, yang berisi permohonan maaf atas kasus dugaan korupsi yang menimpa Edhy Prabowo, menuai polemik. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Cuitan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di akun pribadinya, yang berisi permohonan maaf atas kasus dugaan korupsi ekspor bibit lobster (benur) yang menimpa mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Edhy Prabowo , menuai polemik di kalangan warganet.

(Baca juga: Banser Siap Bantu TNI/Polri Tumpas Pencoleng Agama di Sigi)

Sejumlah komika sekaligus aktor seperti @ernestprakasa dan @Arie_Kriting mengomentari cuitan Dasco. Mereka menganggap bahwa kata musibah tidak tepat disematkan pada seorang yang tersangkut kasus dugaan korupsi.

(Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Meski Junior, ASN Cekatan Harus Tampil di Depan)

Di sisi lain, Dasco juga mendapatkan pembelaan dari @TeddyGusnaidi lewat cuitan, dan juga ulama Quaraish Shihab bersama Najwa Shihab lewat video pembahasan yang menjelaskan bahwa kata musibah justru tepat disebutkan menurut Islam saat seseorang sedang tertimpa masalah.



Di tengah polemik tersebut, Dasco pun angkat bicara. Ia menyebut dalam Islam, kejadian yang tak mengenakkan memang selayaknya disebut musibah. Dalam konteks Edhy, tentu hal ini menjadi musibah karena kekhilafannya.

Wakil Ketua DPR RI ini pun mempertanyakan, apa yang salah dengan cuitan permohonan maafnya. Jika hal itu masih dianggap sebuah kesalahan, ia pun kembali meminta maaf.

"Kejadian yang menimpa Edhy adalah musibah bagi yang bersangkutan karena kekhilafannya. Apa yang salah dari ungkapan permohonan maaf saya? Jika ini masih dianggap salah juga, saya minta maaf lagi," kata Dasco saat dikonfirmasi, Minggu (29/11/2020).

Diketahui, mulanya Dasco mencuit permintaan maafnya lewat Twitter @Don_dasco karena persoalan hukum yang menimpa Edhy. Ia menyebut kasus tersebut menjadi introspeksi di internal Gerindra.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More