Lima Jenderal TNI 'Adu Kuat' Nyapres 2024, Siapa Unggul?
Sabtu, 28 November 2020 - 08:46 WIB
Munculnya nama Doni Monardo sebagai figur capres tak lepas dari kiprahnya saat ini sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19. Dari sisi kapasitas kepemimpinan, Doni juga sangat teruji karena pernah menjadi Danjen Kopassus. Dukungan publik juga sudah mulai muncul, paling tidak tergambar dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dirilis Juni 2020. Doni Monardo memperoleh elektabilitas 2,9%, bahkan lebih tinggi dari Gatot Nurmantyo 2,1%. Namun, nama Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ini diperkirakan hanya akan meramaikan bursa capres. Peluangnya untuk maju dinilai kecil.
6. Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono. Foto/Dok SINDO
Putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mundur dari militer pada 2016 untuk maju bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017. Ini langkah pertamanya masuk dunia politik. Gagal di pilkada DKI, AHY terus menapaki karier politik dengan mengambil alih tampuk kepemimpinan ketua umum Partai Demokrat dari ayahnya, SBY. Di Pilpres 2019, pria kelahiran 10 Agustus 1978 ini sempat masuk bursa cawapres untuk Prabowo. Namun, karena deal politik tidak tercapai saat itu, AHY akhirnya gagal masuk gelanggang.
Menatap Pilpres 2024, AHY boleh percaya diri. Berdasarkan hasil survei, dia termasuk tokoh muda yang diperhitungkan. Dia berada di posisi keenam capres potensial berdasarkan survei IPI pada September 2020, dengan elektabilitas 4,2%.
Pilpres 2024 bakal menjadi ajang pertarungan sesungguhnya bagi suami dari selebritas Annisa Pohan ini. Usia muda dan faktor fisik yang menarik menjadi modal besar AHY untuk terus mendongkrak elektabilitasnya, terutama dalam menggaet pemilih usia muda atau milenial.
( ).
Meski secara usia dan karier AHY lebih muda dibanding figur capres militer lainnya, namun berbicara peluang maju pilpres, AHY justru paling berpeluang. Dia punya Partai Demokrat sebagai kendaraan. Jika pun tidak menjadi capres, dia punya posisi tawar saat membangun koalisi dengan parpol lain, minimal mengincar posisi cawapres.
6. Agus Harimurti Yudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono. Foto/Dok SINDO
Putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mundur dari militer pada 2016 untuk maju bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017. Ini langkah pertamanya masuk dunia politik. Gagal di pilkada DKI, AHY terus menapaki karier politik dengan mengambil alih tampuk kepemimpinan ketua umum Partai Demokrat dari ayahnya, SBY. Di Pilpres 2019, pria kelahiran 10 Agustus 1978 ini sempat masuk bursa cawapres untuk Prabowo. Namun, karena deal politik tidak tercapai saat itu, AHY akhirnya gagal masuk gelanggang.
Menatap Pilpres 2024, AHY boleh percaya diri. Berdasarkan hasil survei, dia termasuk tokoh muda yang diperhitungkan. Dia berada di posisi keenam capres potensial berdasarkan survei IPI pada September 2020, dengan elektabilitas 4,2%.
Pilpres 2024 bakal menjadi ajang pertarungan sesungguhnya bagi suami dari selebritas Annisa Pohan ini. Usia muda dan faktor fisik yang menarik menjadi modal besar AHY untuk terus mendongkrak elektabilitasnya, terutama dalam menggaet pemilih usia muda atau milenial.
( ).
Meski secara usia dan karier AHY lebih muda dibanding figur capres militer lainnya, namun berbicara peluang maju pilpres, AHY justru paling berpeluang. Dia punya Partai Demokrat sebagai kendaraan. Jika pun tidak menjadi capres, dia punya posisi tawar saat membangun koalisi dengan parpol lain, minimal mengincar posisi cawapres.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda