Kursi Menteri Kelautan dan Perikanan Jadi Incaran Partai-partai
Jum'at, 27 November 2020 - 07:46 WIB
JAKARTA - Kursi Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo diyakini menjadi incaran partai-partai lain selain Gerindra. Adapun Edhy Prabowo kini telah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan suap terkait izin ekspor benih lobster.
"Watak Parpol adalah mencari kekuasaan, karena itu parpol-parpol selain Gerindra juga hampir pasti jika ada peluang ingin mendapatkan kursi Menteri Kelautan dan Perikanan," ujar Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Jumat (27/11/2020). (Baca juga: Soal Pengganti Edhy Prabowo di KKP, Gerindra Serahkan ke Jokowi)
Arif pun mengungkapkan ada tesis bahwa tidak ada kekuasaan yang diberikan secara sukarela. Sehingga, dia menilai Partai Gerindra tak akan rela jika kursi Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo itu diberikan kepada partai lain. "Jika itu terjadi tentu Gerindra juga tak akan rela karena kehilangan jabatan strategis. Meski demikian, jika keputusan itu diambil presiden, kemungkinan kecil mengungkapkan kecewaan tersebut secara terbuka," ungkapnya. (Baca juga: 40 Eksportir Lobster di Ujung Tanduk)
Dia menuturkan, jika kursi Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo itu diberikan Presiden Jokowi ke partai lain, sikap politik Gerindra amat bergantung kompromi politik dengan Presiden. "Jika terjadi titik konsensus maka situasi politik akan biasa-biasa saja. Tak ada gejolak, paling hanya riak-riak kecil," pungkasnya.
"Watak Parpol adalah mencari kekuasaan, karena itu parpol-parpol selain Gerindra juga hampir pasti jika ada peluang ingin mendapatkan kursi Menteri Kelautan dan Perikanan," ujar Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Jumat (27/11/2020). (Baca juga: Soal Pengganti Edhy Prabowo di KKP, Gerindra Serahkan ke Jokowi)
Arif pun mengungkapkan ada tesis bahwa tidak ada kekuasaan yang diberikan secara sukarela. Sehingga, dia menilai Partai Gerindra tak akan rela jika kursi Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo itu diberikan kepada partai lain. "Jika itu terjadi tentu Gerindra juga tak akan rela karena kehilangan jabatan strategis. Meski demikian, jika keputusan itu diambil presiden, kemungkinan kecil mengungkapkan kecewaan tersebut secara terbuka," ungkapnya. (Baca juga: 40 Eksportir Lobster di Ujung Tanduk)
Dia menuturkan, jika kursi Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo itu diberikan Presiden Jokowi ke partai lain, sikap politik Gerindra amat bergantung kompromi politik dengan Presiden. "Jika terjadi titik konsensus maka situasi politik akan biasa-biasa saja. Tak ada gejolak, paling hanya riak-riak kecil," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda