Guru Adalah Pahlawan Sepanjang Masa
Selasa, 24 November 2020 - 08:42 WIB
Guru dan tenaga kependidikan dinilai juga harus membekali diri dengan karakter yang baik. Pada abad ke-21, karakter seseorang sangat penting dan menentukan kemajuan atau kemunduran, mampu bersaing atau tidak. Para guru dan tenaga kependidikan harus mempunyai karakter yang berkaitan dengan keteladanan dalam membentuk profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepadaTuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan inovatif.
Karakter-karakter inilah yang akan menentukan kesuksesan menghadapi abad 21. Karakter yang melekat pada guru ini diharapkan dapat ditransfer dan diduplikasi peserta didik.
Selain melalui guru, transfer suri teladan tersebut, juga diupayakan sedemikian rupa. Salah satunya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki lembaga khusus untuk bertanggung jawab dalam penguatan karakter, yakni Pusat Penguatan Karakter. Dipimpin Hendarman, lembaga ini bertugas mengawal salah satu program Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yaitu Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Keberhasilan Program Penguatan Karakter tentu tak lepas dari peran para guru yang berjuang dengan setulus hati untuk menjadi penggerak bagi para rekan guru dan anak didik.
I Kadek Sembah Semadiartha, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sejak tahun 2015 sekaligus Guru Matematika SMKN Bali Mandara, Kabupaten, Bali. Guru Penggerak Angkatan I tersebut sehari-hari mengajar di sekolah yang diperuntukkan bagi keluarga dengan latar belakang ekonomi kurang mampu.
“Murid murid berada di asrama selama 24 jam. Ini benar-benar menempa saya, karena tidak hanya menjadi guru tetapi juga orang tua siswa, Untuk itulah saya harus terus berinovasi dalam memberi layanan yang terbaik untuk siswa agar mereka semangat belajar,” tuturnya.
Sebagai Wakil Kasek Bid Kurikulum, guru yang biasa dipanggil Pak Sembah ini banyak mengembangkan kurikulum yang berpihak pada siswa. Misalnya, integrasi materi dan aktivitas pembentukan karakter. Semua dilakukan agar siswa mendapat manfaat dari inovasi kurikulum.
Pengalaman inovasi kurikulum ia bagikan pada para rekan guru penggerak dan membuatnya berhasil meraih juara I penghargaan ajang inovasi di 2018.
Gigih dan pantang menyerah sudah menjadi karakter bagi pria asal Bali ini. Hal itu terlihat dalam kisah perjuangannya selama menjalani masa seleksi Guru Penggerak, beragai ujian dan tantangan ia hadapi. Kata-kata motivator selama mengikuti proses pelatihan diakuinya menjadi pelecut semangatnya.
Karakter-karakter inilah yang akan menentukan kesuksesan menghadapi abad 21. Karakter yang melekat pada guru ini diharapkan dapat ditransfer dan diduplikasi peserta didik.
Selain melalui guru, transfer suri teladan tersebut, juga diupayakan sedemikian rupa. Salah satunya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki lembaga khusus untuk bertanggung jawab dalam penguatan karakter, yakni Pusat Penguatan Karakter. Dipimpin Hendarman, lembaga ini bertugas mengawal salah satu program Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yaitu Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Keberhasilan Program Penguatan Karakter tentu tak lepas dari peran para guru yang berjuang dengan setulus hati untuk menjadi penggerak bagi para rekan guru dan anak didik.
I Kadek Sembah Semadiartha, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sejak tahun 2015 sekaligus Guru Matematika SMKN Bali Mandara, Kabupaten, Bali. Guru Penggerak Angkatan I tersebut sehari-hari mengajar di sekolah yang diperuntukkan bagi keluarga dengan latar belakang ekonomi kurang mampu.
“Murid murid berada di asrama selama 24 jam. Ini benar-benar menempa saya, karena tidak hanya menjadi guru tetapi juga orang tua siswa, Untuk itulah saya harus terus berinovasi dalam memberi layanan yang terbaik untuk siswa agar mereka semangat belajar,” tuturnya.
Sebagai Wakil Kasek Bid Kurikulum, guru yang biasa dipanggil Pak Sembah ini banyak mengembangkan kurikulum yang berpihak pada siswa. Misalnya, integrasi materi dan aktivitas pembentukan karakter. Semua dilakukan agar siswa mendapat manfaat dari inovasi kurikulum.
Pengalaman inovasi kurikulum ia bagikan pada para rekan guru penggerak dan membuatnya berhasil meraih juara I penghargaan ajang inovasi di 2018.
Gigih dan pantang menyerah sudah menjadi karakter bagi pria asal Bali ini. Hal itu terlihat dalam kisah perjuangannya selama menjalani masa seleksi Guru Penggerak, beragai ujian dan tantangan ia hadapi. Kata-kata motivator selama mengikuti proses pelatihan diakuinya menjadi pelecut semangatnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda