Guru Adalah Pahlawan Sepanjang Masa

Selasa, 24 November 2020 - 08:42 WIB
loading...
Guru Adalah Pahlawan Sepanjang Masa
Kemerdekaan yang kini kita nikmati diraih lewat perjuangan kaum terdidik. Tanpa orang-orang terdidik, mungkin sejarah Indonesia akan punya cerita berbeda.
A A A
JAKARTA - Kemerdekaan yang kini kita nikmati diraih lewat perjuangan kaum terdidik. Tanpa orang-orang terdidik, mungkin sejarah Indonesia akan berbeda. Hal ini menunjukkan betapa penting dan mendasarnya peran pendidikan, termasuk guru sebagai pendidik yang paling utama. Maka sangat pantas bila guru disebut sebagai pahlawan sepanjang masa.

Sebagai penghormatan kepada guru, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78/1994 menetapkan tanggal 25 November selain sebagai HUT PGRI juga sebagai Hari Guru Nasional. Momentum berharga ini digunakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan berbagai apresiasi terhadap dedikasi guru.

Tantangan makin berat
Saat ini tantangan guru semakin berat. Dari generasi ke generasi bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang di era masing-masing. Indonesia kini dihadapkan pada generasi Alfa di mana berbagai informasi sangat mudah didapatkan melalui internet, termasuk di bidang pendidikan. Guru sudah bukan lagi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan dan pembelajaran bagi generasi. Maka dari itu, peran guru saat ini lebih kepada agen perubahan yang menjadi sumber solusi bagi peserta didik.

Guru kini dituntut harus memahami potensi peserta didik. Sehingga nanti peserta didik mampu mendapatkan bekal untuk mengarungi kehidupannya, bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan potensi dan zamannya. Guru-guru kita sekarang memiliki zaman dan tantangannya sendiri.

Generasi masa ini yang sering disebut generasi Z dan bahkan generasi Alfa, di mana anak-anak sangat familiar dengan teknologi, punya sumber belajar yang sangat banyak. Maka dari itu guru harus menjadi fasilitator, mengarahkan, membina sehingga peserta didik itu bisa hidup di zamannya nanti.

Kesadaran bahwa guru adalah sosok sentral dalam pendidikan, mendorong Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menggencarkan program Guru Penggerak. Guru yang mengutamakan murid dari apa pun, bahkan dalam kariernya, mengutamakan murid dan pembelajaran murid. Ini adalah program bagaimana membentuk guru yang kreatif dan inovatif, di mana guru mampu mengambil keputusan dan tindakan yang terbaik tanpa disuruh atau diperintah.
Guru Adalah Pahlawan Sepanjang Masa

Pengembangan karakter penting tidak hanya untuk guru atau dosen tetapi juga masyarakat sekitar dan orangtua. Menurut Hendarman, Kepala Puspeka Kemendikbud, ia dan jajarannya diberikan mandat untuk menyosialisasikan dan mengedukasi penguatan karakter secara khusus dan juga kebijakan-kebijakan terkait Merdeka Belajar yang dipadukan dengan nilai-nilai karakter.

Guru dan tenaga kependidikan dinilai juga harus membekali diri dengan karakter yang baik. Pada abad ke-21, karakter seseorang sangat penting dan menentukan kemajuan atau kemunduran, mampu bersaing atau tidak. Para guru dan tenaga kependidikan harus mempunyai karakter yang berkaitan dengan keteladanan dalam membentuk profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepadaTuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan inovatif.

Karakter-karakter inilah yang akan menentukan kesuksesan menghadapi abad 21. Karakter yang melekat pada guru ini diharapkan dapat ditransfer dan diduplikasi peserta didik.

Selain melalui guru, transfer suri teladan tersebut, juga diupayakan sedemikian rupa. Salah satunya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki lembaga khusus untuk bertanggung jawab dalam penguatan karakter, yakni Pusat Penguatan Karakter. Dipimpin Hendarman, lembaga ini bertugas mengawal salah satu program Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin yaitu Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Guru Adalah Pahlawan Sepanjang Masa

Keberhasilan Program Penguatan Karakter tentu tak lepas dari peran para guru yang berjuang dengan setulus hati untuk menjadi penggerak bagi para rekan guru dan anak didik.

I Kadek Sembah Semadiartha, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sejak tahun 2015 sekaligus Guru Matematika SMKN Bali Mandara, Kabupaten, Bali. Guru Penggerak Angkatan I tersebut sehari-hari mengajar di sekolah yang diperuntukkan bagi keluarga dengan latar belakang ekonomi kurang mampu.

“Murid murid berada di asrama selama 24 jam. Ini benar-benar menempa saya, karena tidak hanya menjadi guru tetapi juga orang tua siswa, Untuk itulah saya harus terus berinovasi dalam memberi layanan yang terbaik untuk siswa agar mereka semangat belajar,” tuturnya.

Sebagai Wakil Kasek Bid Kurikulum, guru yang biasa dipanggil Pak Sembah ini banyak mengembangkan kurikulum yang berpihak pada siswa. Misalnya, integrasi materi dan aktivitas pembentukan karakter. Semua dilakukan agar siswa mendapat manfaat dari inovasi kurikulum.

Pengalaman inovasi kurikulum ia bagikan pada para rekan guru penggerak dan membuatnya berhasil meraih juara I penghargaan ajang inovasi di 2018.

Gigih dan pantang menyerah sudah menjadi karakter bagi pria asal Bali ini. Hal itu terlihat dalam kisah perjuangannya selama menjalani masa seleksi Guru Penggerak, beragai ujian dan tantangan ia hadapi. Kata-kata motivator selama mengikuti proses pelatihan diakuinya menjadi pelecut semangatnya.

“Frase frase sederhana merdeka belajar, menghamba pada anak, menjadi teman perjalanan guru penggerak dan memanusiakan hubungan dan lainnya. Frase sederhana ini menjadi pondasi untuk menjadi teman perjalanan untuk menjadi guru penggerak dalam Menjalankan praktik-praktik baik untuk menjadikan bermanfaat dalam dunia pendidikan,” tutur ayah tiga anak ini.

Selain menjadi pendamping para guru sekaligus menjadi pengajar bagi para anak didiknya, ia juga harus menjalankan peran sebagai pendidik di rumah bagi ketiga anaknya, apalagi sang isteri harus berjuang di garda depan sebagai tenaga kesehatan yang menangani para pasien Covid-19.

Kisah inspiratif juga datang dari Amalia Ahandini, guru yang berasal dariYogyakarta. Amalia adalah satu dari sekian banyak guru yang selalu bersemangat dalam melakukan Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19 selain tetapmenekankan pentingnya guru untuk tetap belajar.

Amalia dengan segala keterbatasan di masa pandemi, ia tak henti memotivasi anak-anak didiknya untuk giat belajar “Salah satu prinsip penting dalam belajar di rumah adalah jangan sampai tugas-tugas dari guru merepotkan orangtua. Pandemi ini memang membuat semuanya tidak mudah, tapi kita sebagai guru harus selalu belajar agar semua pihak merasa nyaman untuk terus belajar,” jelas wanita yang mengenakan kerudung ini.

Kisah inspiratif lainnya datang dari Isnaini Cahyanto, Guru IPA di SMP Negeri 3 Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selain sebagai guru IPA, ia juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang akademik, dipercaya untuk menjadiKetua MGMP IPA Wilayah Barat Kabupaten Bogor, Duta Sains PPPPTK IPA Kemdikbud, aktif juga di dalam organisasi menjadi Anggota IGI dan PGRI Kabupaten Bogor.

Ia terpilih menjadi guru penggerak sejak 5 Oktober 2020 lalu. Isnaini adalah sosok guru yang aktif, tidak heran kalau semangatnya menular kepada rekan-rekan seprofesinya maupun anak-anak didiknya.

“Hampir setiap hari saya bersama murid-murid hebat untuk belajar IPA di SMP Negeri 3 Leuwiliang Kabupaten Bogor. Saya dan rekan-rekan guru IPA ingin lebih kreatif dan produktif, kreatif di dalam menyikapi berbagai kekurangan, di dalam pembelajaran. Produktif menghasilkan media pembelajaran, dan juga penelitian-penelitian pendidikan,” tuturnya.

Melalui Program Guru Penggerak, Isnaini mengaku tertantang sekaligus termotivasi untuk menjadi pemimpin pembelajaran agar mampu menjadi teladan dan dapat mempengaruhi guru baik di sekolah maupun di komunitas. Ini menjadi suatu pembelajaran yang suportif, berorientasi kepada anak didik. Ia percaya bahwa melalui pendidikan Guru Penggerak, maju bersama dapat terwujud. Bagi Isnaini, tidak ada bedanya antara guru ASN atau guru PNS, guru swasta, guru di desa, atau guru di perkotaan, karena sejatinya guru adalah satu. Profesi guru adalah pendidik.

“Mau sendiri tidak keren, maju bersama pasti akan bermanfaat lebih luas lagi. Pantaskan Anda sebagai pemahat, pengukir, pewarna, dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia melalui guru penggerak. Semoga pengalaman saya ini bermanfaat bagi sleuruh rekan-rekan yang tergerak hatinya untuk mengikuti seleksi Guru Penggerak. Guru Penggerak Merdeka Belajar,” tuturnya dengan penuhsemangat.

Untuk mengupdate informasi seputar Program-program Penguatan Karakter dapat diakses di media sosial Puspeka Kemendikbud berikut ini. [Ian Iapoh Simarmata (Analis Kebijakan Ahli Muda, Puspeka, Kemendikbud]

Laman Resmi

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/

Instagram
https://www.instagram.com/cerdasberkarakter.kemdikbudri/

Facebook
https://www.facebook.com/cerdasberkarakter.kemdikbudri/

Youtube
http://www.youtube.com/c/CerdasBerkarakterKemdikbudRI

TikTok
https://www.tiktok.com/@cerdasberkarakter
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2642 seconds (0.1#10.140)