Kemenkes Bakal Agresif Lakukan Pelacakan di Kecamatan yang Miliki Kerumunan Besar
Minggu, 22 November 2020 - 19:58 WIB
JAKARTA - Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ), Muhammad Budi Hidayat memastikan bahwa Kemenkes dan fasilitas pelayanan kesehatan akan terus melakukan pelacakan COVID-19 . Termasuk di tataran Puskesmas.
“Pelacakan dilakukan secara agresif di tingkat kecamatan. Terutama yang memiliki kerumunan dengan jumlah massa besar. Selain itu juga dilakukan pemantauan yang lebih intensif terjadinya penularan dalam 14 hari ke depan,” ujarnya saat konferensi pers, Minggu (22/11/2020). (Baca juga: Kemenkes Imbau yang Kontak Erat dengan Peserta Acara Habib Rizieq Segera Isolasi Mandiri)
Saat ini, Kemenkes dan Satgas Penanganan COVID-19 telah menerjunkan lebih dari ribuan petugas untuk melakukan pelacakan kontak erat dan tersebar di 10 provinsi prioritas.
“Saat ini, Kemenkes dan Satgas telah menerjunkan lebih dari 5.000 petugas untuk melakukan pelacakan kontak erat dan tersebar di 10 provinsi prioritas,” jelasunya.
Dia berharap agar masyarakat dapat mendukung dan bekerja sama dalam proses pelacakan kontak erat kasus positif COVID-19. Dengan begitu dapat mencegah penularan. (Baca juga:Kemenkes: Ditemukan 80 Kasus Positif COVID-19 di Rangkaian Acara Habib Rizieq)
“Hami harap masyarakat terbuka dan mendukung relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong penularan COVID-19,” pungkasnya.
“Pelacakan dilakukan secara agresif di tingkat kecamatan. Terutama yang memiliki kerumunan dengan jumlah massa besar. Selain itu juga dilakukan pemantauan yang lebih intensif terjadinya penularan dalam 14 hari ke depan,” ujarnya saat konferensi pers, Minggu (22/11/2020). (Baca juga: Kemenkes Imbau yang Kontak Erat dengan Peserta Acara Habib Rizieq Segera Isolasi Mandiri)
Saat ini, Kemenkes dan Satgas Penanganan COVID-19 telah menerjunkan lebih dari ribuan petugas untuk melakukan pelacakan kontak erat dan tersebar di 10 provinsi prioritas.
“Saat ini, Kemenkes dan Satgas telah menerjunkan lebih dari 5.000 petugas untuk melakukan pelacakan kontak erat dan tersebar di 10 provinsi prioritas,” jelasunya.
Dia berharap agar masyarakat dapat mendukung dan bekerja sama dalam proses pelacakan kontak erat kasus positif COVID-19. Dengan begitu dapat mencegah penularan. (Baca juga:Kemenkes: Ditemukan 80 Kasus Positif COVID-19 di Rangkaian Acara Habib Rizieq)
“Hami harap masyarakat terbuka dan mendukung relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong penularan COVID-19,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda