Dukung Indonesia Future Network, Menkes Sebut Bonus Demografi Penentu Indonesia Emas

Minggu, 24 Maret 2024 - 19:16 WIB
loading...
Dukung Indonesia Future Network, Menkes Sebut Bonus Demografi Penentu Indonesia Emas
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pentingnya pemanfaatan bonus demografi dalam target Indonesia Emas 2045. Foto/Kemenkes
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pentingnya pemanfaatan bonus demografi dalam target Indonesia Emas 2045. Menurutnya, jika Indonesia tak bisa memanfaatkan bonus demografi, maka Indonesia tak akan menjadi negara maju.

Karena itulah, mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menegaskan akan menyiapkan Indonesia Emas. Menkes menegaskan pihaknya mendukung Indonesia Future Network.



"Pak Presiden sudah mengingatkan agar Indonesia menjadi Indonesia Emas di tahun 2045. Itu artinya, Indonesia harus menjadi negara maju," ujar Budi Sadikin di Kantor Staf Presiden, Jakarta dikutip Minggu (24/3/2024).

Menurut Budi Sadikin, pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) bisa tembus hingga USD13 ribu saat terjadi bonus demografi. Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas).

"Kenapa kesehatan itu penting bagi sebuah negara, karena dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia, bangsa yang bisa menembus ke angka 13 ribu GNI per kapita, itu terjadi saat-saat yang spesifik. Yaitu saat bonus demografi," jelasnya.

Jika sebuah negara gagal memanfaatkan bonus demografi, maka negara tersebut akan terjebak di negara menengah. Karena itulah momentum demikian harus bisa dimaksimalkan.

Indonesia Future Network adalah forum ekslusif untuk mempertemukan potential leaders yang telah menempatkan posisi middel-top manament di lintas sektor dengan para menteri terkait untuk memastikan legasi Presiden Jokowi menjadi pondasi inovasi bagi stakeholder masa depan menuju Indonesia Emas 2045.

Perserta IFN dipilih melalui proses kurasi ketat (talent scouting) oleh tim Kantor Staf Presiden dengan memproyeksi para talenta terkait kualitas yang istimewa, reputasi, dan potensi menjadi pionir di 5-10 tahun mendatang untuk memimpin di sektor strategis mereka masing-masing.

IFN merupakan program kolaborasi dari Kantor Staf Presiden, Kemenpora, Bappenas, Perkumpulan Warga Muda, Pijar Foundation, Huawei, dan Privy. Acara kick off dilaksanakan di Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 22 Maret 2024 lalu. Dalam acara itu, hadir Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, ⁠Menpora Dito Ariotedjo, ⁠Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Deputi Bappenas Amich Alhumami.

Mitra lain yang hadir adalah Direktur eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka dan Direktur Perkumpulan Warga muda Bilal Soekarno. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan IFN juga turut merumuskan kebijakan-kebijakan menuju Indonesia Emas 2045 melalui berbagai diskusi.



"Hasil dari setiap diskusi akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah saat ini maupun pemerintahan yang akan datang," kata Moeldoko pada konferensi pers kick off Indonesia Future Network (IFN).
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)