Literasi dan Generasi Unggul

Kamis, 19 November 2020 - 05:20 WIB
Memulai dari Literasi

Dalam satu kesempatan pendiri Microsoft Bill Gates berkata, “Jika budaya anda tidak menyukai orang-orang yang kutu buku, Anda berada pada masalah serius.” Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Gates sangat tegas menyatakan betapa pentingnya dunia literasi untuk meningkatkan kualitas diri dan mewujudkan relasi yang tinggi kepada manusia dan lingkungan.

Pernyataan Bill Gates juga memberi penjelasan bahwa menjadi pengusaha sukses tidak serta-merta hanya membangun pundi-pundi kekayaan yang hanya dinikmati sendiri dan merusak terhadap lingkungan dan relasi kemanusiaan. Kecintaan terhadap buku dan dunia literasi akan mengantarkan seorang pengusaha untuk lebih bermartabat dan semakin mengerti untuk belajar secara terus-menerus.

Saat ini, tradisi literasi Indonesia terbilang cukup rendah. Dalam studi Indeks Literasi Membaca 34 Provinsi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)pada 2019 menyatakan beberapa hal, antara lain : Pertama, Indeks Alibaca nasional masuk dalam kategori aktifitas literasi rendah, sedangkan pada indeks provinsi sebanyak 9 provinsi masuk dalam katagori sedang, 24 provinsi masuk dalam katagori rendah, dan 1 provinsi masuk dalam katagori sangat rendah. Kedua, dari peringkat Indeks Alibaca provinsi, terdapat tiga provinsi yang memiliki indeks tertinggi, yaitu DKI Jakarta yang menduduki posisi pertama, disusul Yogyakarta dan Kepulauan Riau. Sedangkan tiga provinsi yang memiliki indeks terendah ialah Papua, Papua Barat dan Kalimantan Barat. Studi yang dilakukan Kemendikbud itu juga menyatakan bahwa salah satu yang nilainya rendah ialah terkait dimensi budaya, di mana masyarakat masih belum memiliki kebiasaan untuk mengakses bahan-bahan literasi. Dalam konteks perilaku, masyarakat dinilai masih rendah dalam membaca buku, koran, majalah, rendah dalam membaca artikel media daring, termasuk rendah pula untuk berkunjung ke perpustakaan umum.

Kondisi di atas memperlihatkan bahwa salah satu tantangan negara Indonesia saat ini ialah membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih terdidik dan memiliki kecintaan terhadap dunia literasi.

Tanggung Jawab Pemerintah

Indonesia saat ini sedang berlimpah dengan generasi muda. Apakah ini betul menjadi berkah? Bisa saja bila generasi saat ini dikawal menjadi generasi yang berkualitas. Penulis berpendapat bahwa generasi berkualitas ialah mereka yang sudah terbuka cara berpikirnya, memiliki minat belajar yang tinggi, terdidik, dan terasah keterampilan inovasi dan kreativitasnya. Salah satu fondasi mewujudkan generasi berkualitas ialah terbangun dan menguatnya SDM. Presiden Joko Widodo dalam suatu kesempatan menyatakan bahwa negara-negara maju merupakan negara yang memiliki kualitas infrastruktur dan SDM yang baik. Keduanya merupakan tahapan awal bagi sebuah negara untuk menjadi negara maju.

Apakah itu kualitas SDM itu hadir? Kita meminta tanggung jawab pemerintah agar lebih serius mendorong penguatan literasi di berbagai daerah. Utamanya di daerah-daerah terpencil. Buku, bahan bacaan, dan komunitas belajar perlu didukung besar-besaran. Anak-anak muda perlu didorong agar kuat pengetahuan, keterampilan, dan kreativitasnya. Anak-anak muda perlu diarahkan agar dapat menjadi bagian yang berkontribusi untuk kemanusiaan, keadilan, dan keadaban bangsa, dan negaranya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(bmm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More