Kapolri Mutasi 626 Personel, Komisi III DPR Minta Masyarakat Tak Nilai Politis
Rabu, 18 November 2020 - 16:09 WIB
JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis melakukan mutasi besar-besaran di jajarannya pada Selasa (17/11) kemarin. Tak tanggung-tanggung, Kapolri melakukan mutasi terhadap 626 personel Polri dan puluhan di antaranya merupakan perwira tinggi (Pati) Polri.
Menanggapi kebijakan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni menilai bahwa mutasi yang dilakukan Kapolri adalah langkah yang positif. Sahroni menilai, hal ini tentunya telah dipertimbangkan secara matang dan melalui berbagai assessment penting. (Baca juga: Kapolri Idham Azis Blak Blakan Alasan Mutasi Besar-Besaran di Tubuh Polri)
“Terkait mutasi di kepolisian ini, tentunya sudah melewati berbagai pertimbangan dan penilaian internal,” ujar Sahroni dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (18/11/2020).
Namun, Bendahara Umum Partai Nasdem ini melihat bahwa formasi baru akibat mutasi ini sudah pas. Kapolri melakukan mutasi sesuai dengan pertimbangan yang matang sehingga penepatannya tepat.
“Saya juga lihat formasi barunya udah pas, jadi ini pasti sudah dipertimbangkan betul-betul. Right men on the right place,” katanya.
Legislator Dapil DKI Jakarta III ini menambahkan adanya mutasi ini merupakan hal yang lumrah dilakukan di lingkungan kepolisian, termasuk juga di dalamnya untuk posisi Kapolda. Karenanya Sahroni mengimbau pada masyarakat agar tidak menilai mutasi terhadap Kapolda DKI Jakarta dan Kapolda Jawa Barat beberapa waktu lalu sebagai langkah politis. (Baca juga: PAN Nilai Mutasi Polri Bukti Sikap Tegas Kapolri Kendalikan COVID-19)
“Jadi yang kemarin Kapolda DKI Jakarta dan Kapolda Jabar itu dimutasi, enggak usahlah dinilai langkah politis. Ya mungkin ada pertimbangan itu, tapi pasti keputusannya sudah dibuat jauh-jauh hari. Tidak ujug-ujug,” pungkas Sahroni.
Lihat Juga: Komisi III DPR Kutuk Keras Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Desak Pengusutan Tuntas!
Menanggapi kebijakan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni menilai bahwa mutasi yang dilakukan Kapolri adalah langkah yang positif. Sahroni menilai, hal ini tentunya telah dipertimbangkan secara matang dan melalui berbagai assessment penting. (Baca juga: Kapolri Idham Azis Blak Blakan Alasan Mutasi Besar-Besaran di Tubuh Polri)
“Terkait mutasi di kepolisian ini, tentunya sudah melewati berbagai pertimbangan dan penilaian internal,” ujar Sahroni dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (18/11/2020).
Namun, Bendahara Umum Partai Nasdem ini melihat bahwa formasi baru akibat mutasi ini sudah pas. Kapolri melakukan mutasi sesuai dengan pertimbangan yang matang sehingga penepatannya tepat.
“Saya juga lihat formasi barunya udah pas, jadi ini pasti sudah dipertimbangkan betul-betul. Right men on the right place,” katanya.
Legislator Dapil DKI Jakarta III ini menambahkan adanya mutasi ini merupakan hal yang lumrah dilakukan di lingkungan kepolisian, termasuk juga di dalamnya untuk posisi Kapolda. Karenanya Sahroni mengimbau pada masyarakat agar tidak menilai mutasi terhadap Kapolda DKI Jakarta dan Kapolda Jawa Barat beberapa waktu lalu sebagai langkah politis. (Baca juga: PAN Nilai Mutasi Polri Bukti Sikap Tegas Kapolri Kendalikan COVID-19)
“Jadi yang kemarin Kapolda DKI Jakarta dan Kapolda Jabar itu dimutasi, enggak usahlah dinilai langkah politis. Ya mungkin ada pertimbangan itu, tapi pasti keputusannya sudah dibuat jauh-jauh hari. Tidak ujug-ujug,” pungkas Sahroni.
Lihat Juga: Komisi III DPR Kutuk Keras Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Desak Pengusutan Tuntas!
(kri)
tulis komentar anda