Bahagia Melawan Corona

Minggu, 10 Mei 2020 - 20:21 WIB
Masih terpatri dalam ingatan bahwa pada hari Kamis tanggal 1 April 2020, Tung Desem Waringin yang saat itu terkapar karena virus Corona atau Covid-19. Foto/Istimewa
JAKARTA - Masih terpatri dalam ingatan bahwa pada hari Kamis tanggal 1 April 2020, Tung Desem Waringin yang saat itu terkapar karena virus Corona atau Covid-19 menulis pesan-pesan wasiat terakhir kepada istrinya.

Dia merasa sudah berada diambang batas. Kesulitan bernafas, dadanya sesak dan kondisi itu diperburuk setelah ia melihat hasil foto rontgen paru-parunya yang memutih pertanda tak baik.

Tung menggigil. Badannya dingin sekali. Hal itu semakin buruk dirasa. Tung menangis tak karu-karuan. Kekalutan semakin menguasai hati dan pikirannya. Dokter datang untuk memeriksa oksigen dalam darah. Hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Dalam momentum itu Tung merasa berada dalam masa krisis.

Pada detik-detik itu, Tung kemudian teringat hasil diskusi dengan sahabatnya. Prof Hamdi namanya. Bahwa sehat itu perkara holistic. Sehat harus dimulai dengan perbaikan mental terlebih dahulu. Mental harus positif. Maka seketika itu Tung segera melakukan terapi pernafasan Wim Hof. Apa itu pernafasan Wim Hof? Apa khasiatnya?

Pernafasan Wim Hof adalah terapi yang dilakukan untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Latihan pernafasan ini dapat memberi manfaat lebih dari dua hal tadi. Kemampuan mengontrol napas dapat membantu seseorang untuk mengurangi stres dan meningkatkan fungsi tertentu di dalam tubuh termasuk meningkatkan respon imun.



Pucuk dicinta ulam pun tiba. Apa yang diputuskan Tung untuk melakukan terapi Wim Hof membuahkan hasil sempurna. Stres mereda mental kembali stabil dan itu memicu tubuhnya merespons bentuk energi.

Pada saat tes darah selanjutnya, dokter terheran-heran. Oksigen dalam darahnya tinggi. Hal itu diimbangi Tung dengan terapi air putih. Sehingga demam juga dapat dikendalikan dan pernafasannya kembali normal.

Kemudian setelah fisiknya kembali normal, lantas Tung membiasakan diri dengan beberapa kegiatan yang positif dan disenanginya, sebagai upaya untuk menata hatinya kembali setelah sempat hancur berantakan dalam melawati masa krisis.

Dia bernyanyi. Siapa saja yang ditemuinya diajak bernyanyi. Liriknya seperti ini, “Hati yang gembira adalah obat. Obat yang manjur”. Kebahagiaan yang Tung peroleh dengan menyanyi juga dibagikan melalui pesan suara obrolan di gawainya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More