Sebelum Wafat, Djoko Santoso Ingin Nikahkan Anaknya Agustus Nanti
Minggu, 10 Mei 2020 - 17:11 WIB
SOLO - Mantan Panglima TNI Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso memiliki sebuah rencana sebelum meninggal dunia. Pria kelahiran Surakarta, 8 September 1952 ini ingin menikahkan anak perempuannya pada Agustus 2020 mendatang.
"Mau mantu Agustus besok. Sempat ngomong ke KUA (kantor urusan agama) saja, enggak usah macem macem kondisinya lagi begini," kata Tutik Suyono,63, adik kandung Djoko Santoso saat ditemui di rumahnya di Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/5/2020).
Rumah di Solo ini, dulunya ditinggali Djoko Santoso semenjak kecil hingga lulus SMA bersama orang tua dan adik adiknya. Sebagai anak sulung dari sembilan bersaudara, Djoko Santoso sangat perhatian dengan adik-adiknya. Terutama kepada Tutik Suyono yang selama ini sering sakit-sakitan.
(Baca juga: Upacara Penyerahan Jenazah Djoko Santoso Diiringi Rintik Hujan)
Tutik mengaku berjumpa langsung dengan kakak kandungnya itu sekitar Februari lalu. Ketika itu, Djoko Santoso sempat mengatakan siap menjadi wali bagi keponakan perempuannya yang akan menikah. Sehingga khabar meninggalnya Djoko Santoso sangat mengagetkan mengingat selama ini kondisinya sehat.
Kakak pertamanya itu sangat menjaga kesehatan, dan olahraga teratur. Sehingga kesehatannya sangat prima. Meski kariernya cemerlang hingga menjadi Panglima TNI, Djoko Santoso tetap orang yang rendah hati dan tidak neko-neko (macam macam). Semasa kecil di Solo, dalam keseharian sama seperti anak-anak pada umumnya.
Djoko Santoso semasa kecil, pernah menjual kartu Lebaran di kawasan Sriwedari yang sebelumnya dibeli dari Kantor Pos. Dilahirkan dari keluarga sederhana, Djoko Santoso memiliki keprihatinan yang tinggi. Salah satu didikan ayahnya yang berprofesi sebagai guru yang penghasilannya kala itu masih pas-pasan, adalah tidak boleh merepotkan orang lain.
Pada sisi lain, Djoko Santoso sosoknya suka berbagi kepada orang lain. Seperti memberikan sembako di kampung. Meski sering memberi sedekah, Djoko Santoso tidak ingin orang lain tahu agar tidak sombong.
"Mau mantu Agustus besok. Sempat ngomong ke KUA (kantor urusan agama) saja, enggak usah macem macem kondisinya lagi begini," kata Tutik Suyono,63, adik kandung Djoko Santoso saat ditemui di rumahnya di Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (10/5/2020).
Rumah di Solo ini, dulunya ditinggali Djoko Santoso semenjak kecil hingga lulus SMA bersama orang tua dan adik adiknya. Sebagai anak sulung dari sembilan bersaudara, Djoko Santoso sangat perhatian dengan adik-adiknya. Terutama kepada Tutik Suyono yang selama ini sering sakit-sakitan.
(Baca juga: Upacara Penyerahan Jenazah Djoko Santoso Diiringi Rintik Hujan)
Tutik mengaku berjumpa langsung dengan kakak kandungnya itu sekitar Februari lalu. Ketika itu, Djoko Santoso sempat mengatakan siap menjadi wali bagi keponakan perempuannya yang akan menikah. Sehingga khabar meninggalnya Djoko Santoso sangat mengagetkan mengingat selama ini kondisinya sehat.
Kakak pertamanya itu sangat menjaga kesehatan, dan olahraga teratur. Sehingga kesehatannya sangat prima. Meski kariernya cemerlang hingga menjadi Panglima TNI, Djoko Santoso tetap orang yang rendah hati dan tidak neko-neko (macam macam). Semasa kecil di Solo, dalam keseharian sama seperti anak-anak pada umumnya.
Djoko Santoso semasa kecil, pernah menjual kartu Lebaran di kawasan Sriwedari yang sebelumnya dibeli dari Kantor Pos. Dilahirkan dari keluarga sederhana, Djoko Santoso memiliki keprihatinan yang tinggi. Salah satu didikan ayahnya yang berprofesi sebagai guru yang penghasilannya kala itu masih pas-pasan, adalah tidak boleh merepotkan orang lain.
Pada sisi lain, Djoko Santoso sosoknya suka berbagi kepada orang lain. Seperti memberikan sembako di kampung. Meski sering memberi sedekah, Djoko Santoso tidak ingin orang lain tahu agar tidak sombong.
(maf)
tulis komentar anda