Pengkhianat Bangsa Cari Mangsa Pekerja Migran Ilegal Hingga Desa

Kamis, 12 November 2020 - 09:37 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani. Foto/BNPB
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkapkan banyak sindikat pengiriman pekerja ke luar negeri secara ilegal beroperasi hingga perdesaan. Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi memberantas para sindikat itu.

Dalam kunjungannya ke Bandung, Jawa Barat (Jabar), Benny mengatakan provinsi ini merupakan lumbung pekerja migran Indonesia (PMI). Namun, tingkat pengiriman secara ilegalnya tidak bisa dianggap sedikit.

"Oknum-oknum pengkhianat bangsa yang mencari mangsa PMI hingga ke desa-desa. Mereka memberikan iming-iming yang indah bahkan meninggalkan uang untuk keluarga, tetapi menghilang seperti ditelan bumi ketika permasalahan terjadi pada PMI," ujarnya dikutip dari keterangan pers BP2MI , Rabu (11/11/2020) malam.



Para sindikat itu, menurutnya, menikmati uang haram hasil pemotongan gaji PMI . Politisi Partai Hanura itu menyatakan pihaknya tidak bisa sendiri dalam melawan sindikat. Sebab, jaringan sindikat ini bekerja secara terselubung.

( ).

BP2MI mengapresiasi peran aktif purna dan keluarga PMI, tokoh agama, dan masyarakat di Jabar dalam perlindungan terhadap PMI. Mereka telah aktif jauh sebelum Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) terbentuk.

Saat ini, sudah ada 11 KKBM dengan 33 pendamping PMI yang tersebar di 10 kabupaten atau kota di Jabar. KKBM ini tidak hanya mendampingi ketika PMI tersandung kasus, tetapi juga membantu perintisan dan pengembangan purna PMI untuk jadi wirausaha.

(Lihat Foto: BP2MI Gandeng Damri Beri Fasilitas Transportasi Pekerja Migran Indonesia ).

"Seharusnya pemerintah malu ketika masyarakat dengan bergotong royong dan sukarela memberikan perlindungan kepada PMI. Namun kami yang lebih bertanggung jawab belum melakukannya secara optimal," jelas Benny.
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More