Waspadai Kenaikan Kasus Covid-19 Pascalibur Panjang

Senin, 02 November 2020 - 07:08 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa jumlah daerah di zona oranye atau zona risiko sedang terus mengalami peningkatan. Bahkan jumlahnya meningkat dua kali lipat sejak pemetaan zonasi dilakukan.

“Pada 31 Mei, zona oranye hanya 166 kabupaten/kota.Namun, angka ini terus bertambah hingga pada 25 Oktober telah mencapai 360 kabupaten/kota. Target kita seluruh kabupaten/kota berada di zona kuning dan hijau. Kita tidak boleh merasa puas di zona oranye,” katanya, beberapa waktu lalu. (Baca juga: Covid-9 Sebabkan Otak Menua 10 Tahun)

Bahkan dia menyebut terdapat 54 kabupaten/kota yang selama 10 minggu berturut-turut berada di zona oranye. Dia mengatakan bahwa zona oranye tetaplah berbahaya. “Ini yang kami sebut sebagai perasaan nyaman. Tidak ada di zona merah tapi berada di zona oranye dalam waktu lama. Satgas sangat menyayangkan kondisi ini. Seluruh daerah harus terus belajar dan berupaya tingkatkan penanganan covid-19 di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Dia mengingatkan perlu ada evaluasi terhadap penanganan covid di 54 kabupaten/kota ini. “Kami tahu keadaan berkepanjangan melelahkan tapi kita harus waspada karena menyangkut nyawa manusia. Jika selama 10 minggu tidak berpindah zona risiko, artinya perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap penanganan covid-19,” ungkapnya.

Demonstran Rawan Tertular

Satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 meminta masyarakat mempertimbangkan lagi rencana demonstrasi pada hari ini (2/11). Pasalnya, virus Corona (Covid-19) berpotensi menyebar semakin luas ketika masyarakat berkumpul tanpa mematuhi protokol kesehatan. (Lihat videonya: Kerajinan Tangan Bali yang kerap Jadi Incaran Wisatawan)

"Kami imbau untuk mempertimbangkan tata cara penyampaian aspirasinya mengingat kondisi pandemi dan kasus yang masih tinggi. Utamakan selalu kepentingan kesehatan masyarakat," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito kepada wartawan, kemarin. (Dita Angga)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More