Pengamat Ini Masih Menyangsikan Habib Rizieq Berani Pulang dalam Waktu Dekat
Rabu, 28 Oktober 2020 - 09:10 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra) Fadhli Harahab mengaku 'menyangsikan' keberanian Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ( HRS ) kembali ke Tanah Air dalam waktu dekat ini.
Dia mengatakan, apabila betul Habib Rizieq akan pulang ke Tanah Air, artinya dia sudah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, termasuk menghadapi kasus hukum masa lalu.
"Saya masih menyangsikan beliau berani pulang. Lah, dia mengasingkan diri ke Arab kan karena kasus hukum. Tiba-tiba pulang, itu kontradiktif. Selama ini juga dia ragu pulang karena tersandera kasus, memangnya pergi karena liburan?" kata Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Rabu (28/10/2020).
Lebih lanjut, kata dia, meski sejumlah kasus Habib Rizieq telah di-SP3 oleh pihak berwajib, bukan berarti kasus sudah ditutup. Jadi, ada kemungkinan juga dibuka kembali jika ada bukti baru.
( ).
"Jika HRS berani pulang artinya sudah ada jaminan dari pihak tertentu untuk tidak mengungkit-ungkit kasusnya. Kalau belum ada, ya meragukan dia berani pulang, bahkan mungkin tidak akan berani pulang," terangnya.
Apalagi, berembus kabar kepulangan HRS ke Tanah Air untuk melakukan revolusi. Menurut Analis Politik Sosial asal UIN Jakarta ini, pernyataan tersebut sedikit banyak akan berefek negatif terhadap rencana kepulangannya.
( Baca juga: PA 212: Habib Rizieq Umumkan Tanggal Kepulangannya dalam Waktu Dekat ).
"Jangan mengira semua orang menanti kepulangan Beliau karena rindu. Itu perlu diwaspadai. Apalagipolisi mengatakan tidak ada pengamanan khusus jika ingin pulang," pungkasnya.
Dia mengatakan, apabila betul Habib Rizieq akan pulang ke Tanah Air, artinya dia sudah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, termasuk menghadapi kasus hukum masa lalu.
"Saya masih menyangsikan beliau berani pulang. Lah, dia mengasingkan diri ke Arab kan karena kasus hukum. Tiba-tiba pulang, itu kontradiktif. Selama ini juga dia ragu pulang karena tersandera kasus, memangnya pergi karena liburan?" kata Fadhli saat dihubungi SINDOnews, Rabu (28/10/2020).
Lebih lanjut, kata dia, meski sejumlah kasus Habib Rizieq telah di-SP3 oleh pihak berwajib, bukan berarti kasus sudah ditutup. Jadi, ada kemungkinan juga dibuka kembali jika ada bukti baru.
( ).
"Jika HRS berani pulang artinya sudah ada jaminan dari pihak tertentu untuk tidak mengungkit-ungkit kasusnya. Kalau belum ada, ya meragukan dia berani pulang, bahkan mungkin tidak akan berani pulang," terangnya.
Apalagi, berembus kabar kepulangan HRS ke Tanah Air untuk melakukan revolusi. Menurut Analis Politik Sosial asal UIN Jakarta ini, pernyataan tersebut sedikit banyak akan berefek negatif terhadap rencana kepulangannya.
( Baca juga: PA 212: Habib Rizieq Umumkan Tanggal Kepulangannya dalam Waktu Dekat ).
"Jangan mengira semua orang menanti kepulangan Beliau karena rindu. Itu perlu diwaspadai. Apalagipolisi mengatakan tidak ada pengamanan khusus jika ingin pulang," pungkasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda