BPIP: Orang Tua Kunci Cegah Sikap Intoleransi Pada Anak
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 13:51 WIB
JAKARTA - Direktur Pengkajian Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) , Muhamad Sabri menuturkan masuknya sikap intoleran terhadap anak sangat dipengaruhi oleh pola didik keluarga atau pengasuhan orang tua. Sabri mengatakan orang tua harus punya peran yang kuat dalam kehidupan anak.
"Menurut hemat kami perlu ada pelurusan dan itu keluarga salah satu ruang yang sangat penting untuk menciptakan dialog," kata Sabri dalam diskusi virtual Polemik Trijaya FM dengan tema 'Pemuda, Intoleransi dan Lembaga Pendidikan Kita' di Jakarta, Sabtu (24/10/2020).
Dia juga menambahkan tindakan preventif tidak hanya melibatkan pihak sekolah, tetapi juga keluarga. Pasalnya, keluarga berfungsi sebagai pendidik pertama bagi anak. ( )
"Sejauh ini kita lihat semua fenomena bermunculan guru-guru baru. Jadi sekarang guru itu bukan hanya di sekolah, tapi di media sosial, kelompok diskusi dan sebagainya. Jadi harus sering ada percakapan di rumah, jangan sampai ternyata jihad yang dipahami itu bermakna dan mengandung kekerasan, nah ini peran orang tua yang harus meluruskan," kata Sabri.
Menurutnya, pendidikan dasar dari keluarga ini penting sebelum pendidikan sekolah karena berdampak pada karakteristik seorang anak.
"Peran orang tua, rumah lah yang paling bertanggung jawab untuk mencegah intoleransi, secara holistik baik dari aspek sikap, pengetahuan maupun bagaimana anak itu berinteraksi, rumah bagai laboratorium kecil," katanya. ( )
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
"Menurut hemat kami perlu ada pelurusan dan itu keluarga salah satu ruang yang sangat penting untuk menciptakan dialog," kata Sabri dalam diskusi virtual Polemik Trijaya FM dengan tema 'Pemuda, Intoleransi dan Lembaga Pendidikan Kita' di Jakarta, Sabtu (24/10/2020).
Dia juga menambahkan tindakan preventif tidak hanya melibatkan pihak sekolah, tetapi juga keluarga. Pasalnya, keluarga berfungsi sebagai pendidik pertama bagi anak. ( )
"Sejauh ini kita lihat semua fenomena bermunculan guru-guru baru. Jadi sekarang guru itu bukan hanya di sekolah, tapi di media sosial, kelompok diskusi dan sebagainya. Jadi harus sering ada percakapan di rumah, jangan sampai ternyata jihad yang dipahami itu bermakna dan mengandung kekerasan, nah ini peran orang tua yang harus meluruskan," kata Sabri.
Menurutnya, pendidikan dasar dari keluarga ini penting sebelum pendidikan sekolah karena berdampak pada karakteristik seorang anak.
"Peran orang tua, rumah lah yang paling bertanggung jawab untuk mencegah intoleransi, secara holistik baik dari aspek sikap, pengetahuan maupun bagaimana anak itu berinteraksi, rumah bagai laboratorium kecil," katanya. ( )
Lihat Juga: Sekolah Harus Jadi Tempat Nyaman untuk Siswa, Bebas dari Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying
(abd)
tulis komentar anda