Belajar Sukses Jatim Tekan Covid-19 dan Keluar dari Zona Merah
Kamis, 22 Oktober 2020 - 07:01 WIB
Penyebab lain kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur adalah datang terlambat ke fasilitas kesehatan. Herlin mengaku, dinasnya sudah melakukan antisipasi bahwa semua pasien positif Covid-19 tanpa gejala bisa isolasi di rumah. Selain itu, warga juga diminta tidak keluar rumah jika tidak perlu, rajin cuci tangan pakai sabun, dan memakai masker. Terkait kesiapsiagaan, lanjut Herlin, SDM kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan selalu dipantau dan akan dilakukan penambahan jika diperlukan. “Insyaallah SDM kesehatan dan alat kesehatan aman dalam tiga bulan ini. Hal ini tidak jadi persoalan karena kami sudah menyiapkan 127 rumah sakit, tapi kalau pada saat kondisinya berat maka ada lima RS yang akan kami siapkan, yakni RSUD Dr Soetomo, RSUD Dr Saiful Anwar, RSAL dr Ramelan, RS Unair, dan RSUD Madiun,” ujarnya. (Baca juga: Azerbaijan Tembak Jatuh Lagi Satu Drone Armenia)
Setali tiga uang, kasus terbanyak kematian pasien Covid-19 di Sulawesi Selatan juga disebabkan penyakit bawaan. “Dari Sulawesi Selatan, jumlah kematian mengalami penurunan hingga 2,6%. Kasus kematian karena komorbid hampir 97%. Komorbid ini yang memperberat kondisi pasien,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Muhammad Ichsan Mustari MHM.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo MKes menanggapi penyebab kematian pasien Covid-19 disebabkan oleh berbagai faktor. Secara teoretis dia menjelaskan, penyebab kematian bisa disebabkan dari faktor agent, host, environment, dan pelayanan kesehatan.
Dia mencontohkan agent dalam kasus ini adalah virus SARS-CoV-2. Pasien positif Covid-19 yang diakibatkan oleh virus dapat dilakukan tata laksana isolasi mandiri, dan menurutnya hampir 100% pasien sembuh. Faktor lainnya berupa host atau penderita Covid-19 yang sudah lansia dengan komorbid. Ini sangat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap kematian. “Maka, di Jateng dilakukan skrining kelompok rentan seperti ibu hamil, dan lansia dengan komorbid. Mereka yang jadi prioritas tes,” kata Yulianto. (Lihat videonya: Diduga Depresi, Anggota Polisi Tewas Tembak Dada Sendiri)
Tak hanya itu, Yulianto menilai alat-alat kesehatan pun bisa menjadi faktor penyebab kematian, seperti di antaranya ventilator. Menurutnya, tingkat kesembuhan dengan menggunakan ventilator itu rendah, maka alternatif lain yang dilakukan dengan menggunakan High-Flow Nasal Cannula. (Binti Mufarida/Lukman Hakim)
Setali tiga uang, kasus terbanyak kematian pasien Covid-19 di Sulawesi Selatan juga disebabkan penyakit bawaan. “Dari Sulawesi Selatan, jumlah kematian mengalami penurunan hingga 2,6%. Kasus kematian karena komorbid hampir 97%. Komorbid ini yang memperberat kondisi pasien,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Muhammad Ichsan Mustari MHM.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo MKes menanggapi penyebab kematian pasien Covid-19 disebabkan oleh berbagai faktor. Secara teoretis dia menjelaskan, penyebab kematian bisa disebabkan dari faktor agent, host, environment, dan pelayanan kesehatan.
Dia mencontohkan agent dalam kasus ini adalah virus SARS-CoV-2. Pasien positif Covid-19 yang diakibatkan oleh virus dapat dilakukan tata laksana isolasi mandiri, dan menurutnya hampir 100% pasien sembuh. Faktor lainnya berupa host atau penderita Covid-19 yang sudah lansia dengan komorbid. Ini sangat memengaruhi kerentanan seseorang terhadap kematian. “Maka, di Jateng dilakukan skrining kelompok rentan seperti ibu hamil, dan lansia dengan komorbid. Mereka yang jadi prioritas tes,” kata Yulianto. (Lihat videonya: Diduga Depresi, Anggota Polisi Tewas Tembak Dada Sendiri)
Tak hanya itu, Yulianto menilai alat-alat kesehatan pun bisa menjadi faktor penyebab kematian, seperti di antaranya ventilator. Menurutnya, tingkat kesembuhan dengan menggunakan ventilator itu rendah, maka alternatif lain yang dilakukan dengan menggunakan High-Flow Nasal Cannula. (Binti Mufarida/Lukman Hakim)
(ysw)
tulis komentar anda