Pastikan Keamanan Vaksin, dr Reisa: BPOM Hingga Ulama Terlibat Aktif
Senin, 19 Oktober 2020 - 19:09 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan dan melakukan pengadaan vaksin Covid-19. Untuk menjamin keamanannya, maka pemerintah melibatkan banyak pihak.
“Tentunya pengembangan dan pengadaan vaksin akan sesuai dengan pedoman dan saran WHO, Badan POM , dan ahli lainnya termasuk MUI . Artinya, manfaat vaksin sudah dikaji secara mendalam tidak perlu diragukan lagi,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (19/10/2020). (Baca juga:Kelompok Usia Ini Bakal Disuntik Vaksin COVID-19, Tapi Ada Syaratnya)
Reisa mengatakan bahwa ulama juga terlibat aktif dalam pengembangan vaksin covid-19. Menurut dia. hal ini untuk mewujudkan vaksin teraman dan terbaik.“Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang juga Ketua Umum dari MUI menyatakan bahwa para ulama terlibat aktif dalam persiapan vaksin ini. Menurut wakil presiden, demi kemaslahatan umat manusia, vaksin teraman, dan terbaik akan direkomendasikan ulama dan umara untuk melindungi masyarakat,” tandasnya. (Baca juga:Bio Farma Diharapkan Dapat Akses Teknologi Pembuatan Vaksin)
Selain ulama, Reisa menuturkan BPOM juga mempersiapkan persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency used authorization. “BPOM langsung memantau Biofarma, lokasi uji klinis tahap III di Universitas Padjadjaran. Dan bahkan ke luar negeri,” ungkapnya. (Baca juga:Sri Mulyani: Vaksin Nggak Gratis, Orang Mampu Beli Sendiri)
Tidak hanya itu, Bio Farma sebagai salah produsen untuk Coalition For Epidemic Preparedness Innovation (CEPI). Artinya, Bio Farma dinilai siap memproduksi obat covid yang teruji di dunia. “Vaksin produksi Bio Farma selama ini sudah digunakan di lebih dari 150 negara. Terutama negara-negara muslim. Bio Farma adalah center of excellent untuk vaksin dan bioteknologi di negara-negara organisasi Konferensi Islam atau OKI,” ujarnya.
“Tentunya pengembangan dan pengadaan vaksin akan sesuai dengan pedoman dan saran WHO, Badan POM , dan ahli lainnya termasuk MUI . Artinya, manfaat vaksin sudah dikaji secara mendalam tidak perlu diragukan lagi,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (19/10/2020). (Baca juga:Kelompok Usia Ini Bakal Disuntik Vaksin COVID-19, Tapi Ada Syaratnya)
Reisa mengatakan bahwa ulama juga terlibat aktif dalam pengembangan vaksin covid-19. Menurut dia. hal ini untuk mewujudkan vaksin teraman dan terbaik.“Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang juga Ketua Umum dari MUI menyatakan bahwa para ulama terlibat aktif dalam persiapan vaksin ini. Menurut wakil presiden, demi kemaslahatan umat manusia, vaksin teraman, dan terbaik akan direkomendasikan ulama dan umara untuk melindungi masyarakat,” tandasnya. (Baca juga:Bio Farma Diharapkan Dapat Akses Teknologi Pembuatan Vaksin)
Selain ulama, Reisa menuturkan BPOM juga mempersiapkan persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency used authorization. “BPOM langsung memantau Biofarma, lokasi uji klinis tahap III di Universitas Padjadjaran. Dan bahkan ke luar negeri,” ungkapnya. (Baca juga:Sri Mulyani: Vaksin Nggak Gratis, Orang Mampu Beli Sendiri)
Tidak hanya itu, Bio Farma sebagai salah produsen untuk Coalition For Epidemic Preparedness Innovation (CEPI). Artinya, Bio Farma dinilai siap memproduksi obat covid yang teruji di dunia. “Vaksin produksi Bio Farma selama ini sudah digunakan di lebih dari 150 negara. Terutama negara-negara muslim. Bio Farma adalah center of excellent untuk vaksin dan bioteknologi di negara-negara organisasi Konferensi Islam atau OKI,” ujarnya.
(nbs)
tulis komentar anda