BKKBN: Lansia Paling Berisiko terhadap Kematian karena Covid-19
Kamis, 08 Oktober 2020 - 11:49 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan orang lanjut usia ( lansia ) paling berisiko terhadap kematian karena Covid-19 . Penyebabnya, banyaknya penyakit yang diderita, kondisi patologis atau penyakit komorbid.
"Bapak iIbu sekalian yang saya hormati, tentu kita di masa pandemi ini kita harus mempunyai perhatian-perhatian khusus mempunyai cara-cara yang khusus karena kalau kita lihat banyaknya penyakit yang diderita atau kondisi-kondisi patologis atau ini sebagai komorbidnya, ini membuat lansia menjadi kelompok yang paling berisiko terhadap kematian karena Covid-19," ujarnya dalam Webinar Bertajuk Mewujudkan Lansia Tangguh Dalam Rangka Hari Lanjut Usia Internasional tahun 2020, Kamis (8/10/2020).
Dia pun memaparkan selama pandemi ini, ada 11,11 persen lansia yang terinfeksi Covid-19 , dengan angka kesembuhannya 37,58 persen. Lalu, angka kematiannya 10 persen.
( ).
"Ini pemberitaan data yang disampaikan Kemenkes bulan Juli tahun 2020, ini sebagai suatu warning bagi kita karena ternyata angka kesembuhannya tidak lebih dari 40 persen, belum lebih dari 40 persen, dan angka fatalitasnya mortalitasnya itu mencapai 10 persen," katanya.
Maka itu, BKKBN menggelar webinar hari ini bertajuk Mewujudkan Lansia Tangguh Dalam Rangka Hari Lanjut Usia Internasional Tahun 2020. Webinar itu menghadirkan sejumlah narasumber seperti Programme Specialist - Population and Development UNFPA Indonesia Richard J Makalew, Ketua Umum PWRI Haryono Suyono, Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN M Yani, dan Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan Erisman.
( ).
"Melalui webinar Hari Lansia Internasional ini maka kemudian kita juga bisa memperhatikan seperti apa kesiapsiagaan kita di dalam menghadapi Covid khususnya untuk lansia, dan lebih khususnya lagi sebagai bentuk dari kegiatan bina keluarga lansia dalam rangka pelaksanaan pedoman dan perencanaan yang namanya tujuh dimensi lansia tangguh yang nanti diharapkan dapat mewujudkan lansia yang tangguh dan sehat aktif mandiri produktif meskipun sedang dalam masa pandemi," jelasnya.
Dia mengatakan, dalam rangka Hari Lanjut Usia Internasional yang diperingati setiap 1 Oktober, BKKBN ingin memberikan edukasi kepada publik mengenai isu kelanjutusiaan yang menjadi perhatian pihaknya. "Harapan kami dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini maka program pembangunan keluarga dan juga dalam hal ini kependudukan dan keluarga berencana ini di dalam bina keluarga lansia akan bisa lebih maju lagi lebih baik lagi."
"Bapak iIbu sekalian yang saya hormati, tentu kita di masa pandemi ini kita harus mempunyai perhatian-perhatian khusus mempunyai cara-cara yang khusus karena kalau kita lihat banyaknya penyakit yang diderita atau kondisi-kondisi patologis atau ini sebagai komorbidnya, ini membuat lansia menjadi kelompok yang paling berisiko terhadap kematian karena Covid-19," ujarnya dalam Webinar Bertajuk Mewujudkan Lansia Tangguh Dalam Rangka Hari Lanjut Usia Internasional tahun 2020, Kamis (8/10/2020).
Dia pun memaparkan selama pandemi ini, ada 11,11 persen lansia yang terinfeksi Covid-19 , dengan angka kesembuhannya 37,58 persen. Lalu, angka kematiannya 10 persen.
( ).
"Ini pemberitaan data yang disampaikan Kemenkes bulan Juli tahun 2020, ini sebagai suatu warning bagi kita karena ternyata angka kesembuhannya tidak lebih dari 40 persen, belum lebih dari 40 persen, dan angka fatalitasnya mortalitasnya itu mencapai 10 persen," katanya.
Maka itu, BKKBN menggelar webinar hari ini bertajuk Mewujudkan Lansia Tangguh Dalam Rangka Hari Lanjut Usia Internasional Tahun 2020. Webinar itu menghadirkan sejumlah narasumber seperti Programme Specialist - Population and Development UNFPA Indonesia Richard J Makalew, Ketua Umum PWRI Haryono Suyono, Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN M Yani, dan Direktur Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan Erisman.
( ).
"Melalui webinar Hari Lansia Internasional ini maka kemudian kita juga bisa memperhatikan seperti apa kesiapsiagaan kita di dalam menghadapi Covid khususnya untuk lansia, dan lebih khususnya lagi sebagai bentuk dari kegiatan bina keluarga lansia dalam rangka pelaksanaan pedoman dan perencanaan yang namanya tujuh dimensi lansia tangguh yang nanti diharapkan dapat mewujudkan lansia yang tangguh dan sehat aktif mandiri produktif meskipun sedang dalam masa pandemi," jelasnya.
Dia mengatakan, dalam rangka Hari Lanjut Usia Internasional yang diperingati setiap 1 Oktober, BKKBN ingin memberikan edukasi kepada publik mengenai isu kelanjutusiaan yang menjadi perhatian pihaknya. "Harapan kami dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini maka program pembangunan keluarga dan juga dalam hal ini kependudukan dan keluarga berencana ini di dalam bina keluarga lansia akan bisa lebih maju lagi lebih baik lagi."
(zik)
tulis komentar anda