Merampungkan Proyeksi Indonesia

Rabu, 07 Oktober 2020 - 06:05 WIB
Pekerjaan besar lain adalah tata kelola pemerintahan yang bersih dengan adanya aparat negara yang amanah. Hingga masyarakat dapat memercayai secara penuh bahwa yang dilakukan aparat negara untuk kepentingan publik semata-mata (termasuk dengan mengikuti seluruh arahan dan kebijakan yang ada). Meminjam istilah ulama terkemuka pada abad pertengahan yang sangat kaya dengan ilmu pemerintahan, Ibnu Taymiyyah, ada hubungan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus menjalankan segala tugas yang ada secara amanah hingga dipercaya oleh masyarakat.

Sementara masyarakat harus menaati kebijakan pemerintah hingga tercapai kemaslahatan bersama. Dan, hal besar terakhir yang mendesak dilakukan setelah pandemi adalah upaya-upaya untuk merangkul sebagian warga yang belum menerima Indonesia dengan semua sistem yang berlaku, apa pun alasannya. Indonesia dianugerahi wilayah yang sangat luas, tapi tak jarang terasa sangat sempit ketika berhadapan dengan sebagian masyarakat yang belum menerima NKRI. Seakan sudah tidak ada ruang lagi untuk menampung dan merangkul mereka agar tetap berada di bawah naungan NKRI. Padahal, mereka sama-sama mengalami tumpah darah di atas bumi Nusantara.

Upaya persuasif dan dialog dengan mereka sangat penting dilakukan. Tidak hanya karena orang-orang seperti ini sudah ada sejak awal pendirian Republik, lebih daripada itu, karena dialog merupakan elemen dasar yang berhasil mempertahankan Indonesia tetap kokoh, bahkan walaupun diterjang pandemi dahsyat seperti sekarang. Tanpa dialog mungkin sudah dari dulu Indonesia ambruk, minimal wilayahnya berkurang. Tapi, karena dialog, Indonesia bisa tetap berdiri kokoh seperti sekarang.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(bmm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More