Patuhi Tarif Tes Usap!
Senin, 05 Oktober 2020 - 06:01 WIB
Berbeda dengan Singapura, di Filipina, pemerintah masih menerapkan tes rapid dan PCR. Apalagi, banyak warga Filipina berinisiatif melakukan tes PCR dan rapid sehingga mereka merasa aman. Jika dinyatakan terinfeksi, mereka juga harus mengisolasi diri di rumah.
Badan Kesehatan Inggris (NHS) akan memberikan tes PCR gratis jika ada warga yang mengalami gejala terinfeksi virus corona seperti demam dan batuk terus-menerus. Tes gratis juga diberikan kepada orang yang pernah tinggal dengan pasien yang sudah terinfeksi virus corona.
Pemerintah Inggris sudah mengizinkan penggunaan tes corona yang bisa diketahui dalam waktu satu jam. "Tes baru itu akan bisa mendeteksi flu musim dingin dan virus corona. Nantinya, tes itu digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona menjelang musim dingin," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, dilansir Euro News. Dia mengatakan bahwa Inggris menggunakan teknologi inovasi untuk menangkal virus corona.
Bagaimana dengan di Amerika Serikat (AS)? Pada akhir Agustus lalu, Badan Obat-obatan dan Makanan (FDA) mengizinkan penggunaan tes rapid dengan biaya USD5 dalam kondisi darurat. Hasil tes rapid itu bisa diketahui dalam waktu 15 menit karena tidak memerlukan laboratorium. AS menghabiskan anggaran USD760 juta untuk memproduksi 150 juta tes rapid dari Abbott Laboratories. (Lihat videonya: Lawan Covid-19, Pakai Masker Berfiltrasi Baik)
“Membuat tes yang cepat, murah, dan mudah memang menjadi tujuan utama. Saya pikir tes antigen adalah solusinya,” papar Martin Burke, pakar kimia dari Universitas Illinois at Urbana-Champaign. (Bima Setyadi/Faorick Pakpahan /F.W. Bahtiar/Raka Dwi N/Andika H Mustaqim)
Badan Kesehatan Inggris (NHS) akan memberikan tes PCR gratis jika ada warga yang mengalami gejala terinfeksi virus corona seperti demam dan batuk terus-menerus. Tes gratis juga diberikan kepada orang yang pernah tinggal dengan pasien yang sudah terinfeksi virus corona.
Pemerintah Inggris sudah mengizinkan penggunaan tes corona yang bisa diketahui dalam waktu satu jam. "Tes baru itu akan bisa mendeteksi flu musim dingin dan virus corona. Nantinya, tes itu digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona menjelang musim dingin," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, dilansir Euro News. Dia mengatakan bahwa Inggris menggunakan teknologi inovasi untuk menangkal virus corona.
Bagaimana dengan di Amerika Serikat (AS)? Pada akhir Agustus lalu, Badan Obat-obatan dan Makanan (FDA) mengizinkan penggunaan tes rapid dengan biaya USD5 dalam kondisi darurat. Hasil tes rapid itu bisa diketahui dalam waktu 15 menit karena tidak memerlukan laboratorium. AS menghabiskan anggaran USD760 juta untuk memproduksi 150 juta tes rapid dari Abbott Laboratories. (Lihat videonya: Lawan Covid-19, Pakai Masker Berfiltrasi Baik)
“Membuat tes yang cepat, murah, dan mudah memang menjadi tujuan utama. Saya pikir tes antigen adalah solusinya,” papar Martin Burke, pakar kimia dari Universitas Illinois at Urbana-Champaign. (Bima Setyadi/Faorick Pakpahan /F.W. Bahtiar/Raka Dwi N/Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda