Dilema Partai Baru Amien Rais Diprediksi Sulit Berkembang
Jum'at, 02 Oktober 2020 - 08:50 WIB
Pun demikian lanjut dia, umat Islam yang tergabung dalam nahdlatul ulama (kalangan nahdliyin), Persis, LDII dan lain-lain telah menjadi rebutan sejumlah partai, tidak hanya partai islam tapi juga partai nasionalis.
"Oleh karenanya, sebagai pendatang baru, partai besutan Amien Rais harus bekerja keras untuk merebut ceruk pemilih yang sudah terkavling itu. Salah satunya, perlu membuat deferensiasi dan gebrakan luar biasa yang membedakan dari yang lain," imbuhnya.
Dia berpendapat, jika gagal membangun deferensiasi dan gebrakan program yang dapat menarik simpati, maka sulit bagi Amien Rais dan koleganya meloloskan partainya ke senayan. "Dari situ, ada kecenderungan kuat Amien akan mengambil sikap oposisi diametral dan non kompromis dengan pemerintahan Jokowi, sebagai salah satu pembeda," ungkapnya.
Namun demikian lanjut dia, perjuangan Amien dan koleganya belum tentu mulus karena harus bersaing dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat dan PAN yang berada di luar koalisi pemerintah. "Dengan demikian, posisi partai Ummat berada dalam kondisi dilema," ujarnya.
Dia pun menilai sikap politik dan pemikiran Amien Rais berpotensi akan mendominasi gerak partai tersebut. Sehingga Ibarat kapal, kemana akan berlabuh, akan tergantung kepada nahkodanya, yaitu Amien Rais.
Namun, menurut dia, menggantungkan kepada sosok Amien Rais ada plus minusnya. Dia menjelaskan, Plusnya mungkin masih bisa menampung suara yang kecewa dengan PAN pimpinan Zulkifli Hasan dan sebagian suara yang tidak puas dengan pemerintah saat ini.
"Sedangkan minusnya adalah menurunnya pamor Amien Rais dan meningkatnya sentimen negatif terhadap sosok yang menjadi salah satu lokomotif reformasi tersebut," pungkasnya.
"Oleh karenanya, sebagai pendatang baru, partai besutan Amien Rais harus bekerja keras untuk merebut ceruk pemilih yang sudah terkavling itu. Salah satunya, perlu membuat deferensiasi dan gebrakan luar biasa yang membedakan dari yang lain," imbuhnya.
Dia berpendapat, jika gagal membangun deferensiasi dan gebrakan program yang dapat menarik simpati, maka sulit bagi Amien Rais dan koleganya meloloskan partainya ke senayan. "Dari situ, ada kecenderungan kuat Amien akan mengambil sikap oposisi diametral dan non kompromis dengan pemerintahan Jokowi, sebagai salah satu pembeda," ungkapnya.
Namun demikian lanjut dia, perjuangan Amien dan koleganya belum tentu mulus karena harus bersaing dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat dan PAN yang berada di luar koalisi pemerintah. "Dengan demikian, posisi partai Ummat berada dalam kondisi dilema," ujarnya.
Dia pun menilai sikap politik dan pemikiran Amien Rais berpotensi akan mendominasi gerak partai tersebut. Sehingga Ibarat kapal, kemana akan berlabuh, akan tergantung kepada nahkodanya, yaitu Amien Rais.
Namun, menurut dia, menggantungkan kepada sosok Amien Rais ada plus minusnya. Dia menjelaskan, Plusnya mungkin masih bisa menampung suara yang kecewa dengan PAN pimpinan Zulkifli Hasan dan sebagian suara yang tidak puas dengan pemerintah saat ini.
"Sedangkan minusnya adalah menurunnya pamor Amien Rais dan meningkatnya sentimen negatif terhadap sosok yang menjadi salah satu lokomotif reformasi tersebut," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda