Dana Otsus Bisa Efektif Redam Konflik Papua, Ini Syaratnya
Sabtu, 19 September 2020 - 20:35 WIB
"Tuntutan warga asli Papua adalah penggunaan Dana Otsus secara transparan. Apalagi di sana dikenal tiga tungku yaitu lembaga pemerintah, masyarakat adat dan agama. Sehingga target dalam pengembangan pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi lokal bisa tercapai. Harapannya, dengan pemanfaatan dana Otsus secara maksimal gejolak di Papua bisa direndam," katanya.
Dikatakan, untuk keberlangsungan perpanjangan Dana Otsus Papua tergantung negosiasi. Ia menyebutkan, anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat cukup besar untuk Papua dengan populasi masyarakat juga kecil. (
)
"Kita sudah dengar pemaparan dari pendeta (Ketua dan Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama Jayawijaya). Kalau tidak ada transparansi dan akuntabilitas nanti akan digunakan wali kota, bupati, dan gubernur Papua. Bukan untuk tujuan empat sektor itu," ujar Imron.
Selain Imron, narasumber lain dalam Moya Discussion Group WAG Unity in Diversity (UID) dengan tema Dana Otsus Untuk Membangun Papua, adalah Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Jayawijaya Pdt. Esmond Walilo, Sekretaris FKUB Jayawijaya Pdt. Alexsander Mauri, Pemantik Pemerhati Politik LHKI-PP Muhammadiyah Heri Sucipto. Sedangkan moderator adalah nternasional Association for Counter Terrorism and Security Profesional.
Dikatakan, untuk keberlangsungan perpanjangan Dana Otsus Papua tergantung negosiasi. Ia menyebutkan, anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat cukup besar untuk Papua dengan populasi masyarakat juga kecil. (
Baca Juga
"Kita sudah dengar pemaparan dari pendeta (Ketua dan Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama Jayawijaya). Kalau tidak ada transparansi dan akuntabilitas nanti akan digunakan wali kota, bupati, dan gubernur Papua. Bukan untuk tujuan empat sektor itu," ujar Imron.
Selain Imron, narasumber lain dalam Moya Discussion Group WAG Unity in Diversity (UID) dengan tema Dana Otsus Untuk Membangun Papua, adalah Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Jayawijaya Pdt. Esmond Walilo, Sekretaris FKUB Jayawijaya Pdt. Alexsander Mauri, Pemantik Pemerhati Politik LHKI-PP Muhammadiyah Heri Sucipto. Sedangkan moderator adalah nternasional Association for Counter Terrorism and Security Profesional.
(abd)
tulis komentar anda