Komisi IX DPR Nilai Pakta Integritas Tak Perlu Jadi Polemik
Rabu, 16 September 2020 - 07:55 WIB
“Yang terjadi sekarang kan adopsi, kagum dan mengikuti budaya luar, dan menjauhkan budaya sendiri. Sebabnya satu, mereka tidak mengenal dengan benar budaya bangsa ini, lalu menganggap budaya lain lebih oke, lebih luhur, dan lainnya. Nah, kondisi kekosongan budaya di kampus ini yang harus segera diisi. Kampus harus menjadi ibu susuan atau almamater budaya bagi mahasiswa,” tuturnya.
Agustina beranggapan jika pakta integritas bagi mahasiswa baru UI itu dibaca dalam perspektif budaya maka seharusnya tidak akan muncul polemik. Agustina yakin semua pihak pasti bersepakat untuk memberikan modal budaya bagi mahasiswa. Sehingga dalam kehidupan sosial-ekonominya kelak, mereka tetap memiliki panduan nilai-nilai bangsa.(
)
Meski begitu, Agustina mengakui, dari dari semua pakta integritas itu, ada satu poin yang memang harus direvisi, poin kesebelas, menyangkut hak mahasiswa untuk berorganisasi ekstrakampus.
Menurut dia, kegiatan ekstra kampus justru menjadi kawah pengemblengan diri mahasiswa, mematangkan tradisi berpikir dan mengembangkan wawasan kebangsaan dalam praktik.
Dia menilai jika mahasiswa telah mendapatkan asupan budaya, kampus tidak perlu lagi terlalu khawatir akan aktivitas ekstrakampus. “Mahasiswa yang sudah punya modal budaya ini pasti akan memilih kegiatan ektrakampus yang positif, yang justru mendukung karakter dan jiwa bangsa. Mereka justru akan mencari organisasi ekstra yang menjadi cerminan dari budaya bangsa kita,” pungkasnya.
Agustina beranggapan jika pakta integritas bagi mahasiswa baru UI itu dibaca dalam perspektif budaya maka seharusnya tidak akan muncul polemik. Agustina yakin semua pihak pasti bersepakat untuk memberikan modal budaya bagi mahasiswa. Sehingga dalam kehidupan sosial-ekonominya kelak, mereka tetap memiliki panduan nilai-nilai bangsa.(
Baca Juga
Meski begitu, Agustina mengakui, dari dari semua pakta integritas itu, ada satu poin yang memang harus direvisi, poin kesebelas, menyangkut hak mahasiswa untuk berorganisasi ekstrakampus.
Menurut dia, kegiatan ekstra kampus justru menjadi kawah pengemblengan diri mahasiswa, mematangkan tradisi berpikir dan mengembangkan wawasan kebangsaan dalam praktik.
Dia menilai jika mahasiswa telah mendapatkan asupan budaya, kampus tidak perlu lagi terlalu khawatir akan aktivitas ekstrakampus. “Mahasiswa yang sudah punya modal budaya ini pasti akan memilih kegiatan ektrakampus yang positif, yang justru mendukung karakter dan jiwa bangsa. Mereka justru akan mencari organisasi ekstra yang menjadi cerminan dari budaya bangsa kita,” pungkasnya.
(dam)
tulis komentar anda