Perawat Gugur, Ketua Satgas: Tenaga Kesehatan dan RS Benteng Terakhir
Rabu, 16 September 2020 - 06:40 WIB
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (virus Corona) Doni Monardo menegaskan, tenaga kesehatan dan rumah sakit (RS) harus menjadi garda terakhir dalam upaya penanganan virus Corona di Indonesia.
(Baca juga: Cegah Spekulasi, AHY Dorong Aparat Usut Tuntas Kekerasan terhadap Ulama)
"Jadikan para petugas kesehatan, dokter, perawat dan rumah sakit sebagai benteng terakhir bangsa kita," kata Doni, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
(Baca juga: Bertambah 3.507 Kasus Baru, Total 225.030 Orang Positif Covid-19)
Banyak perawat yang gugur ketika menanganani virus Corona, oleh sebab itu, Doni mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan mempersiapkan diri.
Pasalnya, walaupun upaya penanganan Covid-19 dilakukan dengan uji coba vaksin maupun penemuan obat-obatan, namun belum ada yang dapat memprediksi kapan pandemi akan berakhir.
"Kita (masyarakat) harus mempersiapkan diri untuk jangka waktu yang sangat panjang. Walaupun saat ini pemerintah sedang berupaya mendapatkan vaksin yang mencukupi untuk seluruh masyarakat Indonesia dan obat yang mujarab, namun belum ada satu pun ahli atau pakar yang dapat memprediksi dan menentukan kapan pandemi ini akan berakhir," papar Doni.
Doni yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau bahwa kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas atau kerja sama seluruh komponen masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam menghadapi Corona dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
"Kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas harus menjadi ujung tombak kita, masyarakat diharapkan menjadi garda terdepan dalam menghadapi Covid-19, sehingga tidak banyak yang jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," ujar Doni.
(Baca juga: Cegah Spekulasi, AHY Dorong Aparat Usut Tuntas Kekerasan terhadap Ulama)
"Jadikan para petugas kesehatan, dokter, perawat dan rumah sakit sebagai benteng terakhir bangsa kita," kata Doni, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
(Baca juga: Bertambah 3.507 Kasus Baru, Total 225.030 Orang Positif Covid-19)
Banyak perawat yang gugur ketika menanganani virus Corona, oleh sebab itu, Doni mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan mempersiapkan diri.
Pasalnya, walaupun upaya penanganan Covid-19 dilakukan dengan uji coba vaksin maupun penemuan obat-obatan, namun belum ada yang dapat memprediksi kapan pandemi akan berakhir.
"Kita (masyarakat) harus mempersiapkan diri untuk jangka waktu yang sangat panjang. Walaupun saat ini pemerintah sedang berupaya mendapatkan vaksin yang mencukupi untuk seluruh masyarakat Indonesia dan obat yang mujarab, namun belum ada satu pun ahli atau pakar yang dapat memprediksi dan menentukan kapan pandemi ini akan berakhir," papar Doni.
Doni yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau bahwa kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas atau kerja sama seluruh komponen masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam menghadapi Corona dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
"Kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas harus menjadi ujung tombak kita, masyarakat diharapkan menjadi garda terdepan dalam menghadapi Covid-19, sehingga tidak banyak yang jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," ujar Doni.
(maf)
tulis komentar anda