Pemanfaatan Budidaya Lebah Diharapkan untuk Membantu Para Anak Yatim
Minggu, 13 September 2020 - 20:38 WIB
JAKARTA - SMK Negeri 63 Pertanian Jakarta bersama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta melaksanakan panen madu untuk pertama kalinya pada Sabtu (12/09/2020). Panen madu ini merupakan hasil dari program Tani Kota Tangguh (Takota) kerja sama antara Baznas Bazis DKI Jakarta dengan SMK Negeri 63 Jakarta.
(Baca juga: Untuk Sementara Posisi Menkumham Dijabat Mahfud MD)
Kepala Sekolah SMK Negeri 63 Jakarta Valentina Purnama Dewi mengatakan bahwa hasil dari panen madu ini nantinya akan diolah menjadi beberapa produk. (Baca juga: Ketua Komisi X Sebut RUU Ciptaker Bisa Jadikan Indonesia Pasar Bebas Pendidikan)
"Budidaya lebah ini tidak hanya menghasilkan madu saja, tetapi kami berharap karena di sekolah ini ada Jurusan Pasca Panen itu bisa jadi sabun, kemudian diolah lagi jadi masker, dan yang lain," kata Valentina, Sabtu (12/09/2020).
Valentina mengungkapkan, usaha pengembangan budi daya lebah madu di sekolahnya merupakan hasil kerja sama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta. Baznas Bazis DKI Jakarta menginisiasi program ini dengan membantu semua bibit dari budi daya lebah madu.
"Awalnya Baznas Bazis DKI datang ke sekolah kami, melihat lokasi yang ada di sekolah ini, kemudian Baznas Bazis DKI Jakarta menawarkan apakah jika diberi bantuan lebah madu bisa memanfaatkannya untuk kemaslahatan anak-anak yatim kita, ya akhirnya terjadilah kerja sama antara sekolah dengan Baznas Bazis DKI Jakarta, di mana semua bibitnya dari Baznas Bazis DKI Jakarta," ungkap Valentina.
Untuk tahap pertama ini, Valentina mengatakan ada 40 koloni lebah sumbangan dari Baznas Bazis DKI Jakarta. Selain membantu bibit, Baznas Bazis DKI Jakarta juga membantu pengelolaan budi daya lebah madu sampai pada produksi madu.
"Jadi tidak hanya memberi koloni lebah, tetapi Baznas Bazis DKI Jakarta juga membantu memanage, merawat, membudidayakan, dan mengolah madu dari lebah madu," jelas Valentina.
Dengah kerja sama pengembangan budi daya lebah madu ini, Valentina berharap sekolahnya bisa menjadi edu wisata pusat pembelajaran madu yang dikelola oleh anak-anak yatim.
(Baca juga: Untuk Sementara Posisi Menkumham Dijabat Mahfud MD)
Kepala Sekolah SMK Negeri 63 Jakarta Valentina Purnama Dewi mengatakan bahwa hasil dari panen madu ini nantinya akan diolah menjadi beberapa produk. (Baca juga: Ketua Komisi X Sebut RUU Ciptaker Bisa Jadikan Indonesia Pasar Bebas Pendidikan)
"Budidaya lebah ini tidak hanya menghasilkan madu saja, tetapi kami berharap karena di sekolah ini ada Jurusan Pasca Panen itu bisa jadi sabun, kemudian diolah lagi jadi masker, dan yang lain," kata Valentina, Sabtu (12/09/2020).
Valentina mengungkapkan, usaha pengembangan budi daya lebah madu di sekolahnya merupakan hasil kerja sama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta. Baznas Bazis DKI Jakarta menginisiasi program ini dengan membantu semua bibit dari budi daya lebah madu.
"Awalnya Baznas Bazis DKI datang ke sekolah kami, melihat lokasi yang ada di sekolah ini, kemudian Baznas Bazis DKI Jakarta menawarkan apakah jika diberi bantuan lebah madu bisa memanfaatkannya untuk kemaslahatan anak-anak yatim kita, ya akhirnya terjadilah kerja sama antara sekolah dengan Baznas Bazis DKI Jakarta, di mana semua bibitnya dari Baznas Bazis DKI Jakarta," ungkap Valentina.
Untuk tahap pertama ini, Valentina mengatakan ada 40 koloni lebah sumbangan dari Baznas Bazis DKI Jakarta. Selain membantu bibit, Baznas Bazis DKI Jakarta juga membantu pengelolaan budi daya lebah madu sampai pada produksi madu.
"Jadi tidak hanya memberi koloni lebah, tetapi Baznas Bazis DKI Jakarta juga membantu memanage, merawat, membudidayakan, dan mengolah madu dari lebah madu," jelas Valentina.
Dengah kerja sama pengembangan budi daya lebah madu ini, Valentina berharap sekolahnya bisa menjadi edu wisata pusat pembelajaran madu yang dikelola oleh anak-anak yatim.
tulis komentar anda