Dai Harus Pahami Ayat dan Wasiat Rasulullah dalam Berdakwah
Minggu, 13 September 2020 - 09:30 WIB
”Karena ini sudah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa, agar bagaimana supaya bangsa Indonesia ini bisa menerapkan pesan Nabi Muhammad yaitu ’aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum’ Karena Pancasila ini bisa menjadi titik temu semua agama. Pancasila menjadi nilai-nilai yang didalamnya adalah nilai agama yang diterima oleh semua kalangan agama,” tukasnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa kalau khilafah itu bagian sejarah dalam Islam, iya. Tapi ketika khilafah diusung oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang menurutnya adalah sebuah partai politik internasional dan sudah punya aturan main sendiri, punya undang-undang sendiri sehingga khilafah adalah bagian strategi dari marketing mereka.
”Sasarannya adalah orang-orang awam yang tidak mengerti sejarah, kemudian mengatakan bahwa ini adalah ajaran Islam. Padahal kalau kita kritisi, hadits shahih tidak ada soal khilafah itu. Kemudian ayat aqth’i di Alquran tidak ada Khilafah. Kemudian ayat tentang khilafah ini pun debatable, ada yang menganggap ini hadits lemah, ada yang menganggap ini hasan. Berarti statusnya sebenarnya seperti qunut,” tutur Ketua Pengurus Wilayah Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (MATAN) Provinsi DKI Jakarta ini.
Oleh sebab itu, Kiai Ali meyampaikan konsep khilafah versi HTI ini sama sekali tidak teruji, bahkan ditolak oleh seluruh dunia. Karena menurutnya tidak mungkin kalau ajaran yang haq itu ditolak. Ini berarti ada sesuatu yang disimpan di balik itu. Ada sesuatu yang disimpan, pasti akan ada penolakan.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa kalau khilafah itu bagian sejarah dalam Islam, iya. Tapi ketika khilafah diusung oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang menurutnya adalah sebuah partai politik internasional dan sudah punya aturan main sendiri, punya undang-undang sendiri sehingga khilafah adalah bagian strategi dari marketing mereka.
”Sasarannya adalah orang-orang awam yang tidak mengerti sejarah, kemudian mengatakan bahwa ini adalah ajaran Islam. Padahal kalau kita kritisi, hadits shahih tidak ada soal khilafah itu. Kemudian ayat aqth’i di Alquran tidak ada Khilafah. Kemudian ayat tentang khilafah ini pun debatable, ada yang menganggap ini hadits lemah, ada yang menganggap ini hasan. Berarti statusnya sebenarnya seperti qunut,” tutur Ketua Pengurus Wilayah Mahasiswa Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (MATAN) Provinsi DKI Jakarta ini.
Oleh sebab itu, Kiai Ali meyampaikan konsep khilafah versi HTI ini sama sekali tidak teruji, bahkan ditolak oleh seluruh dunia. Karena menurutnya tidak mungkin kalau ajaran yang haq itu ditolak. Ini berarti ada sesuatu yang disimpan di balik itu. Ada sesuatu yang disimpan, pasti akan ada penolakan.
(dam)
tulis komentar anda