Dulu, Kini dan Esok: Bincang Reflektif Asosiasi Pematung Indonesia Jakarta
Kamis, 10 September 2020 - 08:06 WIB
Sementara itu, Ketua API Jakarta Agus Widodo akan memberi pengantar tentang perkembangan terkini API cabang Jakarta. “Saya akan menjelaskan tentang tantangan-tantangan kedepan API dalam abad digital dan bagaimana merespon itu dalam kepengurusan serta menjelaskan implementasi dari visi & misi organisasi’ katanya.
Dalam penjelasannya, ia akan memberi gambaran bagaimana API Jakarta telah mendapatkan Proyek Komisi dari Dinas Pariwisata Pemda DKI di Kepulauan Seribu untuk membuat sejumlah patung publik sebagai ikon destinasi wisata pada 2019 lalu; dan sejumlah workshop pada para pelajar di Tangerang Selatan.
Keniscayaan bahwa seni rupa hari ini telah melintas batas, sehingga perkembangan seni patung juga sejalan arah perkembangan zaman dikomentari oleh Ketua API Pusat, Arsono bahwa kepengurusannya sejak 2018 yang salah satunya bertanggung jawab dalam membangkitkan kesadaran publik bahwa patung memberi paras khusus bagi perkembangan kota urban.
Maka, dengan kehadiran proyek patung publik dengan Jogjakarta Sreet Sculpture Project (JSSP) Arsono meneruskan program kepengurusan pendahulunya yang dianggap baik, sejak 2015.
“Saya berharap kedepan, dalam masa kepengurusan API sekarang, terutama API Pusat mulai menginisiasi rekaman arsip-arsip penting dan catatan-catatan sejarah untuk mampu menyusun Buku Sejarah Patung Indonesia sejak tahun 50-an, yakni era Kesanggaran sampai API yang sekarang’, ujar Arsono.
(Baca: Menyoal Kontra PK “Djoko Tjandra”)
“Tantangan kedepan adalah membuat Taman Patung sebagai etalase Museum Patung Tanpa Batas-Sculpture Park, yakni diapresiasi publik sekaligus diakses secara global, tak hanya oleh kolektor-kolektor privat dan manifestasi perjalanan sejarah patung modern kita sejak awal sampai yang kontemporer” imbuh Arsono.
Sementara itu, Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto menjelaskan bahwa API adalah elemen organisasi modern para seniman dalam ekosistem seni rupa kita.
“API itu perkumpulan modern yang memberi perspektif tentang progresifitas seni patung dan Galeri Nasional Indonesia dalam perannya akan menjadi mitra yang lebih aktif di masa depan bagi API” ungkapnya “Menimbang Galeri Nasional Indonesia wakil dari pemerintahan yang berperan mempertemukan kreator, apresian dan masyarakat” jelas Pustanto menambahkan.
Pameran Stay@Home 2020 API Jakarta
Dalam penjelasannya, ia akan memberi gambaran bagaimana API Jakarta telah mendapatkan Proyek Komisi dari Dinas Pariwisata Pemda DKI di Kepulauan Seribu untuk membuat sejumlah patung publik sebagai ikon destinasi wisata pada 2019 lalu; dan sejumlah workshop pada para pelajar di Tangerang Selatan.
Keniscayaan bahwa seni rupa hari ini telah melintas batas, sehingga perkembangan seni patung juga sejalan arah perkembangan zaman dikomentari oleh Ketua API Pusat, Arsono bahwa kepengurusannya sejak 2018 yang salah satunya bertanggung jawab dalam membangkitkan kesadaran publik bahwa patung memberi paras khusus bagi perkembangan kota urban.
Maka, dengan kehadiran proyek patung publik dengan Jogjakarta Sreet Sculpture Project (JSSP) Arsono meneruskan program kepengurusan pendahulunya yang dianggap baik, sejak 2015.
“Saya berharap kedepan, dalam masa kepengurusan API sekarang, terutama API Pusat mulai menginisiasi rekaman arsip-arsip penting dan catatan-catatan sejarah untuk mampu menyusun Buku Sejarah Patung Indonesia sejak tahun 50-an, yakni era Kesanggaran sampai API yang sekarang’, ujar Arsono.
(Baca: Menyoal Kontra PK “Djoko Tjandra”)
“Tantangan kedepan adalah membuat Taman Patung sebagai etalase Museum Patung Tanpa Batas-Sculpture Park, yakni diapresiasi publik sekaligus diakses secara global, tak hanya oleh kolektor-kolektor privat dan manifestasi perjalanan sejarah patung modern kita sejak awal sampai yang kontemporer” imbuh Arsono.
Sementara itu, Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto menjelaskan bahwa API adalah elemen organisasi modern para seniman dalam ekosistem seni rupa kita.
“API itu perkumpulan modern yang memberi perspektif tentang progresifitas seni patung dan Galeri Nasional Indonesia dalam perannya akan menjadi mitra yang lebih aktif di masa depan bagi API” ungkapnya “Menimbang Galeri Nasional Indonesia wakil dari pemerintahan yang berperan mempertemukan kreator, apresian dan masyarakat” jelas Pustanto menambahkan.
Pameran Stay@Home 2020 API Jakarta
tulis komentar anda