Waspada Klaster Corona di Keluarga! Begini Proses Penyebarannya
Senin, 07 September 2020 - 18:14 WIB
JAKARTA - Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDP) Erlang Samoedro mengingatkan masyarakat, untuk waspada terhadap potensi terjadinya penyebaran virus Corona (Covid-19 ) dari klaster keluarga.
(Baca juga: Klaster Keluarga Jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19 di Lima Daerah)
"Klaster keluarga ini berarti di dalam satu keluarga ada beberapa kasus jadinya. Biasanya sih yang mulai dulu misalnya dari luar atau bisa ibu bapaknya bekerja, kemudian membawa pulang atau bepergian keluar ke mana kemudian membawa masuk dalam keluarga sehingga terjadi transmisi di dalam keluarga," kata Erlang dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (7/9/2020).
(Baca juga: Paslon Menang tapi Langgar Protokol Kesehatan, Pelantikan Terancam Ditunda)
Bahkan kata Erlang, potensi terjadinya klaster keluarga bisa terjadi ketika anak-anak bermain di sekitar lingkungan rumah. "Bisa juga anak-anak yang main di sekitar keluarga dan lingkungan, kemudian datang kemudian membawa virus dan menulari yang lain itu yang terjadi," ucapnya.
(Baca juga: Update Covid-19: 1.386 WNI Positif Terinfeksi, 946 Sembuh)
Menurutnya, kelompok rentan seperti lansia dengan penyakit bawaan juga berpotensi paling tinggi terpapar Covid-19. Bahkan angka kematian dari kelompok ini cukup tinggi. "Pertama orang tua, apalagi kalau punya penyakit paru atau penyakit bawaan sebelumnya, itu sangat rentan terinfeksi dan perburukan sampai meninggal. Anak-anak juga lebih rentan terinfeksi," tuturnya.
Selain itu, Erlang mengatakan dengan aktivitas masyarakat dari pembatasan sosial berskala besar yang sudah mulai dibuka namun tidak mematuhi protokol kesehatan juga berpotensi terjadinya klaster penyebaran virus Corona di klaster keluarga.
"Ya ini akibatnya karena (aktivitas) sudah dibebaskan, jadinya orang beraktivitas seperti biasa dan yang lagi-lagi sekarang orang tidak sadar bahwa dia terinfeksi oleh lingkungan sekitar misalnya dari kantor atau teman atau ketika lagi apa lagi bersosialisasi itu yang jadi masalah," kata Erlang.
Bahkan saat ini kata Erlang, banyak rumah sakit-rumah sakit yang penuh akibat lonjakan kasus Covid-19 salah satunya dari klaster keluarga. "Saat ini rumah sakit mungkin sudah banyak yang penuh ya, karena lonjakan kasusnya juga udah cukup tinggi. Jadi rata-rata di tempat-tempat lain juga cukup penuh," ungkapnya.
Oleh karena itu dia meminta seluruh anggota keluarga di rumah harus tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah terpapar Covid-19.
"Dia harus sadar sendiri, sadari juga dan jaga jika di rumah ada orang tua atau anak-anak yang punya penyakit supaya anggota keluarga lainnya tidak ikut terpapar virus. Selain itu, pastikan asupan makanan dan minuman tetap bergizi baik, hindari makanan junk food, dan tetap berolahraga untuk menjaga imunitas tubuh," pungkasnya.
(Baca juga: Klaster Keluarga Jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19 di Lima Daerah)
"Klaster keluarga ini berarti di dalam satu keluarga ada beberapa kasus jadinya. Biasanya sih yang mulai dulu misalnya dari luar atau bisa ibu bapaknya bekerja, kemudian membawa pulang atau bepergian keluar ke mana kemudian membawa masuk dalam keluarga sehingga terjadi transmisi di dalam keluarga," kata Erlang dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (7/9/2020).
(Baca juga: Paslon Menang tapi Langgar Protokol Kesehatan, Pelantikan Terancam Ditunda)
Bahkan kata Erlang, potensi terjadinya klaster keluarga bisa terjadi ketika anak-anak bermain di sekitar lingkungan rumah. "Bisa juga anak-anak yang main di sekitar keluarga dan lingkungan, kemudian datang kemudian membawa virus dan menulari yang lain itu yang terjadi," ucapnya.
(Baca juga: Update Covid-19: 1.386 WNI Positif Terinfeksi, 946 Sembuh)
Menurutnya, kelompok rentan seperti lansia dengan penyakit bawaan juga berpotensi paling tinggi terpapar Covid-19. Bahkan angka kematian dari kelompok ini cukup tinggi. "Pertama orang tua, apalagi kalau punya penyakit paru atau penyakit bawaan sebelumnya, itu sangat rentan terinfeksi dan perburukan sampai meninggal. Anak-anak juga lebih rentan terinfeksi," tuturnya.
Selain itu, Erlang mengatakan dengan aktivitas masyarakat dari pembatasan sosial berskala besar yang sudah mulai dibuka namun tidak mematuhi protokol kesehatan juga berpotensi terjadinya klaster penyebaran virus Corona di klaster keluarga.
"Ya ini akibatnya karena (aktivitas) sudah dibebaskan, jadinya orang beraktivitas seperti biasa dan yang lagi-lagi sekarang orang tidak sadar bahwa dia terinfeksi oleh lingkungan sekitar misalnya dari kantor atau teman atau ketika lagi apa lagi bersosialisasi itu yang jadi masalah," kata Erlang.
Bahkan saat ini kata Erlang, banyak rumah sakit-rumah sakit yang penuh akibat lonjakan kasus Covid-19 salah satunya dari klaster keluarga. "Saat ini rumah sakit mungkin sudah banyak yang penuh ya, karena lonjakan kasusnya juga udah cukup tinggi. Jadi rata-rata di tempat-tempat lain juga cukup penuh," ungkapnya.
Oleh karena itu dia meminta seluruh anggota keluarga di rumah harus tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah terpapar Covid-19.
"Dia harus sadar sendiri, sadari juga dan jaga jika di rumah ada orang tua atau anak-anak yang punya penyakit supaya anggota keluarga lainnya tidak ikut terpapar virus. Selain itu, pastikan asupan makanan dan minuman tetap bergizi baik, hindari makanan junk food, dan tetap berolahraga untuk menjaga imunitas tubuh," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda