Peran Yayasan PSF dalam Meningkatkan Kualitas Anak-anak Indonesia
Kamis, 03 September 2020 - 05:58 WIB
"Pada tahun 2004, School Development Outreach (SDO) dibangun sebagai unit bisnis sosial milik PSF. PSF-SDO memiliki suatu layanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah dan guru," jelasnya.
"Cara meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia yang diusung oleh PSF-SDO adalah dengan membuat program inisiatif unggulan yang bernama Lighthouse School Program (LSP)," tambahnya.
Teknis pelaksanaan program LSP kata Gusman, adalah dengan mengintervensi suatu sekolah selama 3 tahun untuk dibina oleh tim SDO. Pengelolaan ini diharapkan bisa membuat sekolah tersebut memiliki standar pendidikan berkualitas.
"Seiring dengan peningkatan kualitas dari sekolah tersebut, diharapkan sekolah-sekolah di sekitarnya bisa terdampak. Sekolah tersebut bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah di sekitarnya," ucap Gusman.
Selain itu, Yayasan Putera Sampoerna juga menggelar sejumlah pelatih guru. Pembinaan yang dilakukan tim SDO meliputi pendekatan secara holistik, pengembangan kemampuan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts & Mathematics) dan Bahasa Inggris.
"Hal ini menjadi perhatian khusus untuk menjawab kebutuhan industri 4.0. Kemudian intervensi intensif, menitikberatkan pada pengembangan teknis pembelajaran yang visioner. Metode pembelajaran yang disempurnakan supaya siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan dan lebih kreatif melakukan pengembangannya," ungkapnya.
Kemudian kata dia, pengembangan profesionalitas tenaga pengajar. Hal ini didukung dengan dibentuknya Teacher Learning Centre (TLC) yang akan menjadi komunitas belajar berkelanjutan dan jaringan guru.
"Pengembangan terhadap manajemen sekolah, pengembangan kapasitas siswa sebagai peserta didik dan pemberdayaan komunitas sekolah," ujarnya.
Gusman mengungkapkan, sejak awal berdiri, sudah ada 65.000 beasiswa yang disalurkan bagi siswa prasejahtera mulai SD hingga Pasca Sarjana.
"Program Pusat Belajar Guru dan Program Sekolah Model yang dikembangkan Yayasan Putera Sampoerna juga sudah menjangkau guru dan kepala sekolah lebih dari 92 ribu, 155 ribu siswa, 855 sekolah umum, 40 madrasah yang tersebar di 57 daerah di 27 provinsi Indonesia," pungkasnya.
"Cara meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia yang diusung oleh PSF-SDO adalah dengan membuat program inisiatif unggulan yang bernama Lighthouse School Program (LSP)," tambahnya.
Teknis pelaksanaan program LSP kata Gusman, adalah dengan mengintervensi suatu sekolah selama 3 tahun untuk dibina oleh tim SDO. Pengelolaan ini diharapkan bisa membuat sekolah tersebut memiliki standar pendidikan berkualitas.
"Seiring dengan peningkatan kualitas dari sekolah tersebut, diharapkan sekolah-sekolah di sekitarnya bisa terdampak. Sekolah tersebut bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah di sekitarnya," ucap Gusman.
Selain itu, Yayasan Putera Sampoerna juga menggelar sejumlah pelatih guru. Pembinaan yang dilakukan tim SDO meliputi pendekatan secara holistik, pengembangan kemampuan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts & Mathematics) dan Bahasa Inggris.
"Hal ini menjadi perhatian khusus untuk menjawab kebutuhan industri 4.0. Kemudian intervensi intensif, menitikberatkan pada pengembangan teknis pembelajaran yang visioner. Metode pembelajaran yang disempurnakan supaya siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan dan lebih kreatif melakukan pengembangannya," ungkapnya.
Kemudian kata dia, pengembangan profesionalitas tenaga pengajar. Hal ini didukung dengan dibentuknya Teacher Learning Centre (TLC) yang akan menjadi komunitas belajar berkelanjutan dan jaringan guru.
"Pengembangan terhadap manajemen sekolah, pengembangan kapasitas siswa sebagai peserta didik dan pemberdayaan komunitas sekolah," ujarnya.
Gusman mengungkapkan, sejak awal berdiri, sudah ada 65.000 beasiswa yang disalurkan bagi siswa prasejahtera mulai SD hingga Pasca Sarjana.
"Program Pusat Belajar Guru dan Program Sekolah Model yang dikembangkan Yayasan Putera Sampoerna juga sudah menjangkau guru dan kepala sekolah lebih dari 92 ribu, 155 ribu siswa, 855 sekolah umum, 40 madrasah yang tersebar di 57 daerah di 27 provinsi Indonesia," pungkasnya.
tulis komentar anda