4 Penyamaran Kopassus Paling Melegenda, Jadi Sopir hingga Kuli Pasar
Kamis, 16 Januari 2025 - 13:40 WIB
"Saya pernah memberikan dua buah durian tapi malah dimarahi dan ditempeleng. Mereka bilang, kalau untuk GAM pasti saya memberi banyak. Di sini ada satu peleton yang berjaga, mana cukup kalau cuma dua buah durian?" kenangnya.
Selama setahun, Sersan Badri yang menyamar berhasil memetakan situasi di Aceh, khususnya di Lhokseumawe yang menjadi pusat kekuatan militer GAM. Dia juga sukses mendekati para petinggi GAM dan mengaku berjuang bersama GAM.
Setelah pemberlakuan Darurat Militer pada 2003, ruang gerak GAM semakin sempit. Kemudian, usai Hari Raya Idul Fitri 2004, datang perintah untuk menangkap tokoh kunci GAM, hidup atau mati.
"Semua tokoh kunci yang menjadi sasaran berada di Cot Girek. Hingga saya pamit pukul 15.00 mereka masih ada di sana. Saya pun masih sempat memberi informasi terakhir kepada induk pasukan. Hari H dan Jam serangan ditetapkan," tutur Badri.
Pada perjalanan penyamarannya, Badri pernah diuji kesetiaannya oleh para petinggi GAM, termasuk dengan menyembunyikan anggota keluarga mereka. Namun, semua itu tidaklah sia-sia karena Badri berhasil menemukan 125 senapan milik GAM yang diselundupkan dari Thailand dan Malaysia, mengungkap sumber keuangan GAM, termasuk perdagangan ganja kering dari Aceh Timur dan Aceh Utara yang dikirim ke Malaysia, serta pajak dari perusahaan besar dan warga setempat.
Pada buku “Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando” dikisahkan bahwa Sutiyoso adalah orang pertama yang ditugaskan menyusup ke perbatasan Timtim oleh Ketua G-1/Intelijen Hankam Mayjen TNI LB Moerdani. Dalam misi berbahaya itu, Sutiyoso yang merupakan perwira intelijen Kopassus secara rahasia dan senyap masuk ke daerah musuh sendirian untuk mengetahui kekuatan lawan.
Demi memuluskan misinya, Sutiyoso menyamar sebagai mahasiswa yang tengah melakukan penelitian.
”Hal itu dilakukan karena bila tertangkap musuh, saya tidak bakal kembali dalam keadaan hidup,” kenangnya.
Setibanya di Atambua, Sutiyoso yang masih berpangkat Kapten mencari penerjemah. Keduanya lalu masuk ke perbatasan Timtim dengan menunggang kuda dan mulai mengamati wilayah sekitarnya.
Selama setahun, Sersan Badri yang menyamar berhasil memetakan situasi di Aceh, khususnya di Lhokseumawe yang menjadi pusat kekuatan militer GAM. Dia juga sukses mendekati para petinggi GAM dan mengaku berjuang bersama GAM.
Setelah pemberlakuan Darurat Militer pada 2003, ruang gerak GAM semakin sempit. Kemudian, usai Hari Raya Idul Fitri 2004, datang perintah untuk menangkap tokoh kunci GAM, hidup atau mati.
"Semua tokoh kunci yang menjadi sasaran berada di Cot Girek. Hingga saya pamit pukul 15.00 mereka masih ada di sana. Saya pun masih sempat memberi informasi terakhir kepada induk pasukan. Hari H dan Jam serangan ditetapkan," tutur Badri.
Pada perjalanan penyamarannya, Badri pernah diuji kesetiaannya oleh para petinggi GAM, termasuk dengan menyembunyikan anggota keluarga mereka. Namun, semua itu tidaklah sia-sia karena Badri berhasil menemukan 125 senapan milik GAM yang diselundupkan dari Thailand dan Malaysia, mengungkap sumber keuangan GAM, termasuk perdagangan ganja kering dari Aceh Timur dan Aceh Utara yang dikirim ke Malaysia, serta pajak dari perusahaan besar dan warga setempat.
3. Penyamaran Kopassus Jadi Mahasiswa
Pada buku “Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando” dikisahkan bahwa Sutiyoso adalah orang pertama yang ditugaskan menyusup ke perbatasan Timtim oleh Ketua G-1/Intelijen Hankam Mayjen TNI LB Moerdani. Dalam misi berbahaya itu, Sutiyoso yang merupakan perwira intelijen Kopassus secara rahasia dan senyap masuk ke daerah musuh sendirian untuk mengetahui kekuatan lawan.
Demi memuluskan misinya, Sutiyoso menyamar sebagai mahasiswa yang tengah melakukan penelitian.
”Hal itu dilakukan karena bila tertangkap musuh, saya tidak bakal kembali dalam keadaan hidup,” kenangnya.
Setibanya di Atambua, Sutiyoso yang masih berpangkat Kapten mencari penerjemah. Keduanya lalu masuk ke perbatasan Timtim dengan menunggang kuda dan mulai mengamati wilayah sekitarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda