Dokter Terus Berguguran, Pemerintah Diminta Fokus dan Serius Atasi Corona
Selasa, 01 September 2020 - 16:04 WIB
JAKARTA - Jumlah dokter yang meninggal dunia akibat virus Corona (Covid-19) sudah mencapai 102 orang. Komisi IX DPR RI meminta pemerintah menghadirkan rasa aman bagi para dokter yang menangani pasien Covid-19.
(Baca juga: 100 Dokter Wafat, Reisa Broto Asmoro Ingatkan Pandemi Belum Tamat)
Anggota Komisi IX Anas Thahir mengatakan, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pasti dan konsisten agar para dokter merasa terlindungi. (Baca juga: Pemeriksaan Covid-19 di RI Hanya 46,85% dari Standar WHO)
"Jangan sampai para dokter yang bekerja di garda terdepan dalam menangani Covid-19 justru nyawanya terancam," kata Anas Thahir dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (1/8/2020).
Menurutnya, peran tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga para staf di fasilitas kesehatan, sangat vital dalam penanganan pandemi Covid-19. Sejak awal pandemi Covid-19 merebak di Indonesia pada awal Maret lalu, tenaga medis menghadapi sejumlah masalah, seperti tidak tersedianya alat pelindung diri (APD).
"Satu-satunya harapan kita dalam menangani Covid-19 adalah dokter, baik itu spesialis maupun tenaga kesehatan lainnya. Saya tidak henti-hentinya mengingatkan pemerintah untuk lebih serius dan fokus menangani Covid-19," tegas politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Dia memaparkan jumlah dokter Indonesia merupakan yang terendah kedua di Asia Tenggara. Satu orang dokter harus melayani 10.000 penduduk Indonesia.
"Jumlah ini jauh lebih rendah jika dibandingkan Singapura yang memiliki dua dokter melayani 1.000 penduduknya. Perlu terobosan pemerintah untuk menutupi kekurangan dokter tersebut," jelasnya.
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah orang yang terpapar Corona sebanyak 174.796 orang. Bahkan pada 29 Agustus 2020, kasus positif mencapai 3.308 orang. "Ini menunjukkan pandemi Covid-19 belum berakhir dan justru makin mengkhawatirkan," pungkasnya.
(Baca juga: 100 Dokter Wafat, Reisa Broto Asmoro Ingatkan Pandemi Belum Tamat)
Anggota Komisi IX Anas Thahir mengatakan, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pasti dan konsisten agar para dokter merasa terlindungi. (Baca juga: Pemeriksaan Covid-19 di RI Hanya 46,85% dari Standar WHO)
"Jangan sampai para dokter yang bekerja di garda terdepan dalam menangani Covid-19 justru nyawanya terancam," kata Anas Thahir dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (1/8/2020).
Menurutnya, peran tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga para staf di fasilitas kesehatan, sangat vital dalam penanganan pandemi Covid-19. Sejak awal pandemi Covid-19 merebak di Indonesia pada awal Maret lalu, tenaga medis menghadapi sejumlah masalah, seperti tidak tersedianya alat pelindung diri (APD).
"Satu-satunya harapan kita dalam menangani Covid-19 adalah dokter, baik itu spesialis maupun tenaga kesehatan lainnya. Saya tidak henti-hentinya mengingatkan pemerintah untuk lebih serius dan fokus menangani Covid-19," tegas politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Dia memaparkan jumlah dokter Indonesia merupakan yang terendah kedua di Asia Tenggara. Satu orang dokter harus melayani 10.000 penduduk Indonesia.
"Jumlah ini jauh lebih rendah jika dibandingkan Singapura yang memiliki dua dokter melayani 1.000 penduduknya. Perlu terobosan pemerintah untuk menutupi kekurangan dokter tersebut," jelasnya.
Berdasarkan data Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah orang yang terpapar Corona sebanyak 174.796 orang. Bahkan pada 29 Agustus 2020, kasus positif mencapai 3.308 orang. "Ini menunjukkan pandemi Covid-19 belum berakhir dan justru makin mengkhawatirkan," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda